UOB Tetap Berkomitmen Untuk Mencapai NZE Lebih Cepat pada Tahun 2050

by -114 Views

UOB Indonesia telah sukses menggelar Konferensi UOB Gateway to ASEAN 2023 dengan tema “ASEAN Forging Ahead”. Konferensi tahunan ini berhasil mengumpulkan para pemimpin bisnis, pemerintah, mitra dagang, dan pakar dari berbagai bidang untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan dan investasi bagi perusahaan yang berbisnis di ASEAN.

Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia, Harapman Kasan, mengatakan dalam konferensi tersebut pihaknya berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) perusahaan pada tahun 2050, lebih cepat 10 tahun dari target pemerintah Indonesia pada tahun 2060. Harapman menjelaskan bahwa target ini menjadi baseline yang diadopsi dari UOB Singapura.

Untuk mencapai target tersebut, perbankan, pengusaha, dan regulator, yaitu pemerintah, harus bekerja sama secara sinergis. Karena NZE merupakan proyek yang besar dan membutuhkan peran keuangan yang besar.

Harapman menyatakan, “Kita bicara ini adalah triliunan dolar. Jadi saya pikir apa yang kita lakukan ini kita akan terus mensosialisasikan produk apa yang cocok untuk nasabah kita.” Salah satu capaian dalam target NZE adalah dengan mendorong ekosistem Electric Vehicle (EV) melalui hilirisasi bahan baku. Harapman yakin Indonesia memiliki peluang untuk bersaing dengan negara lain, terutama Thailand, dalam memiliki ekosistem EV yang mumpuni dengan adanya hilirisasi industri nikel menjadi baterai EV dan industri baja sebagai komponen pendukung.

Harapman berharap bahwa dengan sektor industri yang kuat, konsistensi kebijakan, dan dukungan pemerintah, banyak investor asing akan datang untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini juga akan memberikan nilai tambah lebih kepada produk yang dihasilkan daripada hanya menghasilkan bahan baku saja.

UOB Indonesia juga berkomitmen untuk terus melakukan ide dan inovasi baru dalam membantu nasabah dan investor. Hal ini dapat dilakukan dengan mentransfer pengetahuan dan teknologi dari negara lain.

Harapman berharap bahwa setelah konferensi ini, ASEAN dapat berkoordinasi dengan lebih baik sehingga UOB dapat memiliki kebijakan yang baik untuk mendukung sektor usaha di ASEAN, terutama di Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di ASEAN.