Israel Mengalami Kesulitan dalam Memenangkan Konflik, Hampir 20.000 Korban Terluka

by -100 Views

Ketegangan di Gaza Semakin Memburuk, Banyak Korban Sipil

Ketegangan terus berlanjut di wilayah Gaza, Palestina, akibat serangan Israel untuk menghancurkan milisi Hamas yang menyerbu Negeri Yahudi itu pada 7 Oktober lalu. Jumlah korban pun terus bertambah, terutama di kalangan sipil yang mencakup wanita dan anak-anak. Berikut perkembangan terbarunya dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Selasa (12/12/2023):

1. Korban Jiwa Pertempuran sengit di perkotaan terjadi Senin dalam perang paling berdarah yang pernah terjadi di Gaza, dengan korban jiwa mencapai 18.205 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, dan 104 tentara Israel dilaporkan tewas di tengah krisis kemanusiaan yang meningkat. Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan menyebabkan puluhan sandera diseret kembali ke Gaza. Mereka memperingatkan 137 sandera yang tersisa tidak akan selamat kecuali Israel memenuhi tuntutannya dan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina. Pertempuran brutal pun berlanjut di Gaza, dengan militan Jihad Islam mengatakan mereka meledakkan sebuah rumah di kota Khan Yunis di Gaza selatan di mana tentara Israel sedang mencari terowongan. Sementara itu, roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam Holon di tepi Tel Aviv, melukai seorang warga sipil dan meninggalkan lubang di jalan perumahan.

2. Arab-China Buka Suara Veto AS soal Gaza di PBB
Negara-negara Arab buka suara soal manuver Amerika Serikat (AS) yang memveto rancangan resolusi soal gencatan senjata Gaza di forum Dewan Keamanan (DK) PBB. Menurut mereka, pertentangan terkait manuver Washington itu. Sebelumnya, AS memveto usulan Uni Emirat Arab (UEA) terkait gencatan senjata pada pekan lalu. Washington mengatakan alasannya untuk memveto resolusi tersebut adalah bahwa gencatan senjata tidak akan efektif.

3. Resolusi 377A (V)
Mesir dan Mauritania telah secara resmi meminta pertemuan dengan menggunakan Resolusi Majelis Umum PBB 377A (V) “Bersatu untuk Perdamaian”. Surat tersebut menekankan perlunya pertemuan kembali setelah “Anggota Tetap Dewan Keamanan (DK)” memveto resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan di Gaza. Ini mengacu pada manuver Amerika Serikat (AS) yang memveto resolusi gencatan senjata yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu dalam forum itu.

4. Negara Arab Ini Sebut Israel Mustahil Menang
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengklaim bahwa Israel tidak dapat mencapai kemenangan militer di Gaza dan telah menderita kekalahan strategis dengan mengasingkan seluruh wilayah. Dia juga mengemukakan pemungutan suara pada hari Jumat di Dewan Keamanan PBB, di mana Amerika Serikat (AS) memveto proposal negara-negara Arab yang mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Safadi juga menyalahkan pendudukan Israel di wilayah Palestina dan hambatan sistematis terhadap pembentukan negara Palestina sebagai akar penyebab permusuhan.

5. Hubungan Rusia-Hamas
Rusia menyatakan pihaknya berkorespondensi dengan cabang milisi Gaza, Hamas, di Qatar. Ini terjadi saat kelompok itu berperang dengan Israel, yang memicu serangan Tel Aviv yang menghancurkan wilayah kantong Palestina itu.

6. Prancis Mau Sanksi Israel
Prancis sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi nasional terhadap mereka yang terlibat dalam permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Langkah ini sendiri sebelumnya dilakukan AS.

7. PBB Teriak
Seorang pejabat tinggi kemanusiaan PBB memberikan penilaian suram atas perang Israel melawan Hamas. Dalam sebuah pernyataan, Koordinator Kemanusiaan PBB di Wilayah Pendudukan Palestina Lynn Hastings mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel namun mengatakan tanggapan Israel di Gaza tidak proporsional.

8. Gaza Kelaparan
Warga salah satu kota Gaza Khan Younis, Ahmad Naseem, mengatakan bahwa harga bahan-bahan pokok seperti tepung telah naik delapan kali lipat sejak awal konflik, dan gas untuk memasak, khususnya, pasokannya sangat terbatas.

9. Israel Usir Warga Gaza
Rekaman video menunjukkan bom asap yang dilemparkan ke kamp pengungsi Jabaliya menimbulkan kepanikan warga. Beberapa orang terlihat terbatuk-batuk dan berteriak, sementara yang lain berusaha menutupi atau mengeluarkan bom dari tenda tempat orang-orang berlindung.

Itulah perkembangan terbaru terkait ketegangan di wilayah Gaza, Palestina, yang terus memburuk. Semoga ada solusi damai yang segera ditemukan untuk mengakhiri konflik ini.