Gamal Abdel Nasser adalah sosok yang patut dihormati, terutama dalam mendukung politik sekuler. Dikenal sebagai sosok yang tulus dan tidak dapat disuap, ia juga memiliki keahlian dalam berorasi. Sebagai Presiden Mesir, Nasser memberikan lebih dari 1.300 pidato dan berani berbaur dengan rakyat Mesir biasa, meskipun menghadapi berulang kali upaya pembunuhan.
Nasser lahir pada tahun 1918 sebagai anak seorang pekerja pos Mesir. Sejak kecil, ayahnya menanamkan rasa bangga sebagai bangsa Arab padanya. Pada usia remaja, Nasser bergabung dengan rapat umum pemuda ultra nasionalis melawan kekuasaan Inggris, meskipun sempat dipenjara semalam karena hal tersebut. Ia pun menjadi aktivis politik yang semangat nasionalismenya tidak tergoyahkan.
Pada tahun 1937, Nasser mendaftar ke Akademi Militer Mesir meskipun awalnya ditolak karena catatan polisinya. Namun, ia berhasil masuk pada percobaan kedua dan lulus sebagai Letnan Infanteri. Bersama teman-temannya, mereka membentuk kelompok rahasia yang menentang korupsi pemerintah dan monarki Mesir.
Selama Perang Dunia Kedua, Nasser secara terbuka menyatakan sikapnya menentang kolonialisme Inggris dan menyuarakan perlunya revolusi. Pada tahun 1948, ia mengalami pertempuran pertamanya di Perang Arab-Israel di mana Mesir berhasil bertahan dalam pemboman Israel di dekat Gaza. Keberhasilannya ini membuatnya menjadi pahlawan nasional.
Kesempatan untuk menggulingkan kerajaan datang pada tahun 1952, di mana Nasser memimpin kelompok perwira yang menyapu kota Kairo dan mendeklarasikan Mesir sebagai Republik. Pada tahun 1954, ia mengalami upaya pembunuhan namun tetap tenang dan melanjutkan pidatonya, membuat popularitasnya di Mesir semakin meningkat.
Prestasi Nasser juga diakui di dunia internasional setelah berhasil menasionalisasi Terusan Suez pada tahun 1956 dari perusahaan patungan Inggris dan Prancis. Meskipun sempat mengalami persatuan dengan Suriah pada tahun 1958, namun aliansi tersebut runtuh pada tahun 1961.
Ketika Nasser meninggal karena serangan jantung pada tahun 1970, seluruh dunia Arab merasakan kedukaan yang besar. Sekitar enam juta orang hadir di pemakamannya. Kesimpulannya, Gamal Abdel Nasser adalah sosok yang patut dihormati karena kesetiaannya pada politik sekuler dan ketulusannya dalam berorasi.