Masuk tahun 2024, Pemerintah masih berharap untuk membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya setelah membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Indonesia kembali bermitra dengan China dalam studi pembangunan kereta cepat ini.
“Masih dalam penjajakan,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati kepada CNBC Indonesia, Sabtu (13/1/2024).
Belum ada informasi mengenai kapan feasibility study akan selesai. Sementara itu, KCIC sedang mencari konsultan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan nilai tender Rp27,52 miliar. Manager Procurement KCIC, Haryono Mintarto, menandatangani surat pengumuman tender pada 3 Januari 2024.
“Nilai pengadaan: Rp27.526.720.725, tidak termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Jangka waktu pelaksanaan: 7 bulan kalender,” tulis KCIC.
Ada empat persyaratan utama bagi para konsultan yang ingin mendaftar. Pertama, perusahaan nasional yang berbadan hukum perseroan terbatas (PT) atau perusahaan asing yang bekerja sama dengan perusahaan nasional, dibuktikan dengan perjanjian kerja sama.
“Surat pernyataan minat ditandatangani oleh pimpinan perusahaan sebagaimana disebut dalam akta notaris pendirian perusahaan, dan/atau perwakilan yang mendapat kuasa dari pimpinan perusahaan dengan dilampiri surat kuasa bermaterai Rp10 ribu,” tulis syarat kedua.
Ketiga, peserta tender yang telah mendaftar dan menerima dokumen diharapkan mengikuti rapat penjelasan. Jika tidak hadir, peserta dianggap setuju atau mengetahui hal-hal yang ditetapkan dalam berita acara penjelasan.
Keempat, peserta tender wajib melampirkan beberapa berkas, seperti legalitas pendirian perusahaan, legalitas finansial, legalitas izin usaha.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya bisa lebih mudah dan harganya bisa lebih ekonomis dibandingkan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
“Surabaya ini akan lebih mudah, karena kita sudah mengalami susah mudahnya membangun, mendesain, pembebasan tanah, memasang, mengoperasikan, sampai dengan mengkomunikasikan ke masyarakat, sehingga selanjutnya itu bisa kita lakukan,” kata Budi Karya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2023 Kemenhub di Jakarta beberapa waktu lalu seperti dikutip Senin (25/12/2023).
Budi Karya menyebut proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya juga akan dilakukan dengan creative financing, karena adanya keterbatasan anggaran dari APBN.
“Artinya, ada investor yang menghubungkan dari Jakarta sampai Surabaya,” ujarnya.
Selain mudah, Budi Karya juga menyebut proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya juga akan lebih ekonomis, karena jalur yang semakin panjang.
“Makin panjang dari kereta cepat ini makin ekonomis, bisa dibayangkan bahwa jarak Jakarta-Surabaya yang 900 Km itu bisa dicapai kira-kira 2 jam,” tutup Budi Karya.