Pelatih Kapten Purn Abdullah Haruman: Pengaruhnya pada Saya
Salah satu bintara yang sangat memengaruhi saya adalah Haruman. Saya pertama kali mengenalnya ketika beliau masih menjabat sebagai Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau adalah seorang ahli karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, serta sangat terampil dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.
Meskipun kita tidak berada dalam satu kompi, kita berada dalam Grup 1 Parako. Haruman turut membina kami para perwira dengan melatih karate, Merpati Putih, dan menembak.
Walaupun secara organik beliau tidak pernah berada dalam pasukan saya, baik di peleton maupun kompi, saat kami ditugaskan di Tim Nanggala 10 dalam operasi di Timor Timur pada tahun 1976, kami sempat melakukan gerakan bersama.
Dalam beberapa aksi, saya sering kali berada dekat dengan Haruman. Saya ingat dengan jelas bahwa kami pernah berada di posisi paling depan dan menjadi ujung tombak gerak maju pasukan.
Saat aksi tembak-menembak dengan musuh terjadi, beliau mengajarkan kepada saya teknik tembak gerak. Beliau selalu memberi instruksi kepada saya untuk menyusulnya saat sudah sampai pada sebuah pohon tertentu dan menembak, saya diminta untuk buru-buru mencapai pohon tersebut.
Haruman adalah sosok yang tenang, berani, keren, dan mengarahkan, meskipun kami memiliki pangkat yang lebih tinggi. Saat perebutan wilayah Lebos, beliau berada di posisi paling depan, merayap hingga ke tempat penjaga musuh. Dengan senyap, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh tersebut di kegelapan malam. Kami melihat langsung tindakan beliau.
Dari pengalaman bersama Haruman, saya merasa dididik dan dilatih oleh seorang bintara. Pelajaran yang saya dapat bukan hanya dari latihan, tetapi juga dalam aksi sesungguhnya, yaitu dalam operasi. Pengalaman ini tidak akan bisa saya lupakan.
Dari situ, saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi para perwira muda yang ingin menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka mampu menembak dengan baik dan memiliki keterampilan bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/