PRANALA.CO – Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2024 diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 4,80 persen hingga 5,60 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto, mengatakan pertumbuhan ini didukung oleh sektor pertambangan dan konstruksi, yang terus didorong oleh permintaan ekspor yang tinggi dan proyek strategis nasional, terutama pembangunan IKN Nusantara.
Sektor pertambangan, yang menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim dengan pangsa sebesar 43,19 persen pada tahun 2023, diperkirakan akan terus berkembang meskipun menghadapi tantangan seperti gangguan rantai pasok dan keterbatasan alat berat.
“Permintaan batu bara yang meningkat dari Tiongkok dan India selama musim dingin diharapkan akan mengurangi tren penurunan harga batu bara,” kata Budi dalam pernyataan resmi, Senin (13/5/2024).
Sementara itu, sektor industri pengolahan, yang didominasi oleh migas dengan pangsa sebesar 54,60 persen, diproyeksikan akan tumbuh lebih kuat didorong oleh peningkatan konsumsi global dan nasional.
Budi menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur pemerintah, seperti pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), diharapkan dapat mengurangi impor dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Ia mengatakan sektor konstruksi juga diprediksi akan terus berkembang, didukung oleh pembangunan infrastruktur strategis dan proyek IKN Nusantara.
“Pembangunan bandara VVIP dan penciptaan sentra ekonomi di sekitar area IKN diharapkan dapat mendorong belanja infrastruktur dari pemerintah pusat dan daerah,” katanya. (*)