BONTANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) mengambil langkah konkret dalam mengatasi masalah tanjakan tajam di simpang empat RSUD Bontang belum lama ini.
Kepala Dinas PUPRK Bontang, Much Cholis Edy Prabowo, mendatangi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) untuk mempercepat rencana pemangkasan tanjakan yang telah menjadi perhatian serius warga Bontang.
Pemangkasan tanjakan ini dianggap mendesak karena kemiringan jalan mencapai 11 hingga 16,52 persen. Kondisi ini tidak hanya merepotkan pengemudi, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan. Beberapa kecelakaan telah terjadi di lokasi ini, menjadikannya salah satu titik paling rawan di kota.
“Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kapan proyek ini dapat dimulai, mengingat urgensi bagi keselamatan dan aksesibilitas warga,” kata Edy.
Saat itu, Edy menekankan harapannya agar proyek ini dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena status jalan tersebut termasuk jalan nasional.
Hal ini penting untuk menghindari beban berat pada kas daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang, yang akan menggerus anggaran kota dan memperpanjang waktu pengerjaan secara bertahap.
Saat ini, desain pemangkasan tanjakan masih dalam proses di Pusat Pengembangan Jalan dan Jembatan (P2JN). Edy mengungkapkan bahwa beberapa alternatif solusi sedang dipertimbangkan dari segi teknis, keamanan, estetika, dan pembiayaan. Diharapkan perencanaan ini dapat diselesaikan akhir tahun ini, sehingga dapat segera diajukan dalam APBN 2025.
“Pada akhir tahun ini, kami berharap desainnya selesai dan dapat diajukan dalam APBN tahun depan,” tambah Edy. (*)