Gelar Bimtek untuk Pengelola Perpustakaan oleh DPK Bontang untuk Peningkatan Literasi

by -4 Views

BALIKPAPAN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan. Acara ini berlangsung di Hotel Sky Blue, Balikpapan, pada tanggal 26-27 September 2024 dan diikuti oleh 37 peserta dari berbagai instansi terkait.

Bimtek ini dibuka oleh Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti, yang didampingi oleh Kepala Bidang Perpustakaan, Indra Nopika Wijaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM dalam mengelola dan mengembangkan perpustakaan di Kota Bontang.

Beberapa narasumber berpengalaman dari Sentra Wiyata Guna Kementerian Sosial RI turut hadir dalam acara ini, antara lain Ema Tresna, Tine Gustini, dan Yuda Ramdan Kurniawan. Mereka menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, agar dapat mengakses literasi secara inklusif.

Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya literasi bagi penyandang disabilitas dengan merujuk pada beberapa landasan hukum seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas.

Nuriana Syahran, S.Mn., yang merupakan Pustakawan Ahli Pertama sekaligus Pengelola PISA DPK, menjelaskan beberapa komponen perhatian yang perlu diperhatikan dalam mendukung penyandang disabilitas, seperti dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial, terapi fisik, pelatihan vokasional, dan aksesibilitas.

“Perpustakaan diharapkan dapat menjadi ruang yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, memberikan akses informasi dan literasi yang setara,” ujarnya.

Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan perpustakaan di Kota Bontang terus berkembang menjadi pusat literasi yang modern dan inklusif. Kegiatan ini juga dianggap sebagai langkah strategis dalam mewujudkan perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan para pengelola perpustakaan, sehingga mereka bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Retno Febriaryanti.

Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News melalui tautan ini dan jangan lupa untuk mengikuti.