Pramusim MotoGP 2025 berakhir di Buriram dengan Marc Marquez memimpin catatan waktu dan menjadi satu-satunya pembalap yang mampu mencatat waktu di bawah 1:29, mendekati torehan Francesco Bagnaia tahun lalu. Berakhirnya simulasi balapan singkat di Sepang memberikan hasil positif bagi rider Spanyol ini yang berhasil menuntaskan 23 lap berturut-turut, menjalankan jarak balapan Grand Prix dengan kecepatan yang memuaskan.
Menariknya, meskipun menjadi yang tercepat di lintasan, Marc Marquez merasa lebih tenang setelah tes di Malaysia daripada di Buriram. Dia pun mengungkapkan pentingnya menjadi kuat di titik lemah daripadar di titik kekuatan. Ducati Team, melalui Davide Tardozzi, memilih untuk menggunakan mesin tahun 2024 sepanjang musim ini dengan harapan bisa terus melakukan pengembangan pada aspek lainnya.
Meskipun keenam pembalap Ducati menggunakan mesin yang sama, namun perbedaan tetap ada dalam hal sasis, perangkat ketinggian, dan paket aerodinamika. Semua itu merupakan bagian dari strategi tim Ducati dalam menyiapkan diri untuk menghadapi musim balap yang lebih ketat. Marc Marquez, yang juga mencatat waktu tercepat selama pramusim, menyatakan keyakinannya pada tim dan pekerjaan teknisi barunya, Marco Rigamonti.
Meski mencatat waktu cepat, Marquez menegaskan bahwa ia tidak berambisi menjadi yang tercepat dan melemparkan label favorit untuk balapan pertama musim ini. Dengan fokus pada kolaborasi tim dan pencapaian bersama, Marc Marquez siap untuk menghadapi tantangan di musim balap selanjutnya. Selain itu, GP25 turut menunjukkan peningkatan dalam menanggapi kritik pada sasis dan mesin tim.