Pitstop Monako: Meningkatkan Balapan F1!

by -27 Views

Grand Prix Monako yang biasanya dalam kondisi kering terkadang dianggap mudah dalam balapan Formula 1. Seorang pembalap yang berhasil meraih posisi terdepan dalam kualifikasi memiliki peluang besar untuk menang. Namun, balapan seringkali berubah menjadi sesi menunggu, di mana sang pemimpin harus menjaga posisinya dan menunggu pembalap lain untuk masuk ke pit sebelum mengikuti langkah yang sama.

Dalam upaya untuk memperbaiki kesan bahwa Grand Prix Monako terlalu sering menjadi acara yang monoton, F1 telah menerapkan strategi beberapa pitstop di sirkuit ini. Setiap pembalap diwajibkan untuk menggunakan setidaknya dua komposisi ban yang berbeda dalam balapan kering, dan pergantian ban diizinkan bahkan ketika bendera merah berkibar.

Pada Grand Prix Monako 2024, balapan berlangsung menegangkan setelah terjadi tabrakan pada lap pertama. Charles Leclerc, pembalap yang memenangkan balapan tahun lalu, berhasil menahan tekanan dari Oscar Piastri dengan baik. Meski lintasan Monako sempit dan berliku, para pembalap melakukan usaha ekstra untuk saling menyalip. Namun, posisi sepuluh besar tetap tidak berubah setelah bendera merah dikibarkan.

Menyadari banyaknya kritik terhadap kurangnya aksi saling salip di Monako, F1 telah setuju untuk menjalankan beberapa pitstop pada tahun 2025. Kemungkinan penggunaan ketiga komponen ban yang disediakan oleh Pirelli akan memberikan warna baru dalam balapan di sirkuit bersejarah tersebut. Pitstop tambahan diharapkan dapat membantu menciptakan lebih banyak tindakan dan ketidakpastian dalam balapan.

Dari sudut pandang strategis, pitstop ekstra ini juga memungkinkan para pembalap untuk merencanakan strategi yang lebih berani. Penggunaan beberapa komponen ban yang berbeda dan berkurangnya keausan ban dapat membawa dampak positif pada keseruan balapan. Meskipun tidak semua pembalap setuju dengan keputusan ini, revitalisasi penting untuk balapan klasik seperti Grand Prix Monako dinilai perlu untuk menarik minat kembali dari para penggemar.