Peluncuran F1 di London baru-baru ini menimbulkan reaksi yang buruk bagi Red Bull, terutama terhadap bos tim Christian Horner dan pembalap Max Verstappen. Keduanya mendapat cemoohan dari para penonton, yang membuat Horner dipertanyakan oleh internal timnya. Ayah Verstappen, Jos Verstappen, merasa kecewa dengan perlakuan tersebut, mengatakan bahwa Max tidak ingin dicemooh di depan banyak orang dan mungkin tidak akan hadir di Inggris pada acara serupa di masa depan. Reaksi negatif ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap kompetitor dan merugikan industri otomotif secara keseluruhan. FIA pun merespons ejekan tersebut dengan mengimbau para penggemar F1 untuk bersikap lebih hormat terhadap semua peserta perlombaan tanpa memandang latar belakang mereka. Meskipun demikian, peluncuran F1 di London dianggap sukses oleh beberapa pihak, seperti Helmut Marko dari Red Bull, yang melihatnya sebagai langkah positif dalam pemasaran olahraga ini. Liberty Media sebagai pemegang hak siar berpotensi menjadikan acara peluncuran F1 sebagai tradisi tahunan yang menguntungkan secara finansial. Meskipun belum ada konfirmasi resmi, namun banyak pihak yakin bahwa negara-negara di Timur Tengah akan bersedia membayar untuk menjadi tuan rumah acara tersebut di masa depan. Penyelenggaraan rutin acara serupa dapat membuka peluang pemasukan baru bagi Liberty Media, terutama dengan integrasi mobil-mobil baru yang menarik minat penggemar. Meski begitu, masih perlu meyakinkan Max Verstappen untuk kembali menghadiri acara peluncuran F1 di Inggris.
Max Verstappen Boikot F1 75: Wawasan Menjanjikan
