Ben Sulayem Mendesak F1 Kembali ke Mesin V10

by -15 Views

F1 beralih ke bahan bakar sintetis penuh mulai tahun depan, sebagai bagian dari perubahan formula mesin yang akan menawarkan pembagian hampir setengah dari output antara mesin V6 dan motor listrik MGU-K yang lebih bertenaga. Langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pabrikan ke dalam seri, dengan Audi dan Cadillac dijadwalkan untuk bergabung dalam beberapa tahun mendatang. Meskipun Honda telah membalik arah dari keputusan sebelumnya untuk keluar dari F1, Renault dipastikan tidak akan menjadi pabrikan lagi.

Komitmen F1 untuk menggunakan bahan bakar sintetis yang lebih ramah lingkungan sebagai bagian dari visi karbon nol pada tahun 2030 telah memicu beberapa orang untuk menyarankan kembali ke mesin V10. Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, mengungkapkan pandangannya bahwa penggunaan bahan bakar berkelanjutan dengan mesin V10 adalah opsi yang harus dipertimbangkan dalam formula mesin F1 yang akan datang.

Komitmen ini didukung oleh CEO F1, Stefano Domenicali, yang juga ingin menjelajahi alternatif lain selain unit tenaga hibrida saat ini. Meskipun kembali ke mesin V10 bisa menjadi pilihan populer di kalangan penggemar, implementasi yang lebih besar pada komponen listrik akan tetap pada prioritas hingga 2026.

Meskipun beberapa orang mempertahankan ide bahan bakar elektronik sebagai pilihan, hibrida tetap menjadi formula yang dominan dalam F1 saat ini. Para pemangku kepentingan dalam F1 telah menunjukkan ketidakminatan untuk beralih dari formula hibrida yang ada. Mesin V10 yang lebih ringan dan berisik mungkin menarik minat di mata penggemar lama, namun untuk saat ini model hibrida akan tetap ada dalam F1.

Source link