Tim Cadillac F1 siap memilih pembalap pertamanya berdasarkan kemampuan, dengan kemungkinan adanya pembalap asal Amerika Serikat. General Motors resmi masuk ke F1 setelah mendapat persetujuan dari F1 dan FIA. Meski persiapan telah dimulai sejak lama, pembicaraan dengan para pembalap potensial baru dimulai setelah peresmian terjadi baru-baru ini.
Sejumlah pembalap yang tidak memiliki kursi di F1 telah dikaitkan dengan Cadillac, sementara beberapa pembalap AS juga dipertimbangkan. Prinsipal Cadillac, Graeme Lowdon, menegaskan bahwa pemilihan pembalap akan didasarkan pada prestasi, bukan sekadar kebangsaan. Meskipun banyak nama yang muncul sebagai kandidat potensial, Lowdon menekankan pentingnya memilih pembalap berdasarkan kemampuan.
Meskipun pembalap seperti Sergio Perez, Valtteri Bottas, dan Zhou Guanyu telah kehilangan kursi mereka di F1, mereka dipertimbangkan untuk memperkuat tim Cadillac. Meski demikian, Colton Herta, pembalap IndyCar yang terkait dengan tim General Motors, belum memiliki poin superlisensi yang cukup untuk bersaing di F1.
Meskipun ide merekrut pembalap AS dianggap sebagai langkah menarik, Lowdon menekankan bahwa prestasi tetap menjadi faktor utama dalam pemilihan. Meski masalah poin superlisensi menjadi kendala, tim Cadillac serta Lowdon tetap membuka peluang bagi pembalap berbakat dari berbagai negara, termasuk Amerika. Sebagai tim baru, Cadillac tengah melakukan seleksi untuk memilih pembalap yang dapat memberikan kontribusi maksimal pada program mereka.