Batasan Umur di 6 Negara untuk Pengguna Medsos: Apa yang Perlu Anda Ketahui

by -30 Views

Di era digital yang semakin maju, akses anak-anak terhadap platform digital menjadi perhatian global. Berbagai negara telah menerapkan kebijakan untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif penggunaan media sosial. Anak-anak yang sudah akrab dengan internet, banyak di antara mereka memiliki akun platform digital tanpa sepenuhnya memahami risiko buruk yang mungkin terjadi. Informasi yang disebarkan melalui internet dapat mencakup fakta maupun hoaks, tanpa batas yang jelas. Risiko seperti pencurian data pribadi atau akses ke konten yang tidak sesuai usia dapat berdampak negatif terutama bagi anak-anak tanpa pengawasan. Regulasi mengenai batas usia penggunaan internet dan platform digital, seperti media sosial, kini mulai diterapkan di berbagai negara guna melindungi anak-anak dari dampak negatif di dunia digital. Mulai dari Australia hingga Amerika Serikat, beberapa negara sudah memiliki aturan mengenai batas usia anak dalam penggunaan platform digital. Misalnya, Australia menetapkan batas usia minimum 16 tahun untuk penggunaan media sosial berdasarkan Undang-Undang Amandemen Keamanan Daring (Usia Minimum Media Sosial) 2024. Di Amerika Serikat, batas usia anak untuk menggunakan layanan digital adalah 13 tahun berdasarkan Undang-undang Perlindungan Privasi Daring Anak (COPPA). China memiliki aturan berbeda dengan batas usia penggunaan media sosial sebesar 14 tahun dan game online sebesar 18 tahun. Di Uni Eropa, batas usia anak di ranah digital diatur melalui General Data Protection Regulation (GDPR) yang menetapkan persyaratan persetujuan orang tua bagi anak-anak di bawah 16 tahun. Di Jepang, terdapat batasan waktu bermain video game bagi anak-anak di bawah 18 tahun, sedangkan di Vietnam, anak di bawah 16 tahun harus mendaftar di platform digital menggunakan informasi orang tua atau wali. Meskipun kebijakan tersebut telah disahkan, tantangan teknis seperti verifikasi usia masih menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya. Diperlukan peran orang tua yang aktif dalam mendampingi aktivitas digital anak untuk memastikan keberhasilan regulasi ini. Dengan demikian, merupakan langkah penting bagi masyarakat global dalam melindungi anak-anak dari risiko negatif di dunia digital.

Source link