Toprak Razgatlioglu tidak puas dengan penampilannya di musim World Superbike 2025. Sebagai juara bertahan, ia menghadapi tantangan di putaran pembuka di Phillip Island setelah mengalami cedera jari dan masalah dengan motor BMW-nya. Meskipun berhasil meraih posisi runner-up dalam Race 1, namun hasil yang kurang memuaskan dalam Superpole Race membuatnya harus puas finis di posisi ke-13 dan bahkan harus pensiun dalam Race 2. Di sisi lain, tim Borgo Panigale tampil dominan dengan Nicolo Bulega meraih kemenangan dalam semua balapan dan Panigale finis di 5 besar pada balapan hari Minggu. Hal ini memicu kemarahan Razgatlioglu, yang merasa perlakuan Ducati tidak adil dan mengancam untuk berhenti dari WorldSBK.
Dalam respons atas tudingan tersebut, bos Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, menegaskan bahwa World Superbike bukanlah Piala Ducati dan memuji talenta para pembalap yang berhasil meraih kesuksesan. Dia juga menjelaskan bahwa kehadiran motor Panigale di kejuaraan tersebut merupakan hasil dari paket yang baik, baik dari segi finansial maupun performa. Dall’Igna juga memberikan analisis tentang performa pembalap Ducati di musim ini, dengan mengapresiasi kinerja Nicolo Bulega dan Alvaro Bautista yang berhasil menyesuaikan diri dengan motor mereka dengan baik.
Meskipun awal musim yang sulit bagi Razgatlioglu, dia tetap optimis dan siap untuk melawan para pembalap Ducati di sirkuit selanjutnya. Dia memberikan komentar mengenai transformasi tim dari BMW ke Ducati sebagai langkah positif, dan berharap persaingan di World Superbike akan semakin berimbang. Dari analisis Dall’Igna, terlihat bahwa balapan selanjutnya akan menjadi tantangan baru bagi semua pembalap dan tim yang berpartisipasi di kejuaraan prestisius ini.