AC inverter dan AC non-inverter adalah dua teknologi pendingin ruangan yang sering menjadi pilihan. AC inverter bekerja dengan mengatur kinerja kompresor agar lebih efisien dalam penggunaan energi. Frekuensi arus listrik yang masuk ke kompresor dikendalikan secara otomatis, sehingga AC inverter lebih hemat daya. Di sisi lain, AC non-inverter bekerja dengan sistem kompresor konvensional yang menyala dan mati secara otomatis. Meskipun lebih terjangkau, AC non-inverter cenderung mengonsumsi lebih banyak energi.
Kelebihan AC inverter meliputi konsumsi listrik yang lebih hemat, suhu ruangan yang stabil, tingkat kebisingan yang rendah, dan teknologi ramah lingkungan. Namun, AC inverter memiliki kelemahan seperti harga beli yang lebih tinggi dan biaya perawatan yang mahal jika terjadi kerusakan pada sistem inverter. Sementara itu, AC non-inverter memiliki harga beli yang lebih ekonomis, namun konsumsi listrik yang lebih boros.
Pilihan antara AC inverter dan AC non-inverter tergantung pada kebutuhan dan prioritas pengguna. Jika efisiensi energi dan kenyamanan jangka panjang menjadi yang utama, AC inverter direkomendasikan. Namun, jika budget dan konsumsi listrik yang tinggi bukan masalah, AC non-inverter bisa menjadi opsi yang lebih murah. Jadi, dalam memilih antara kedua teknologi ini, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan harian serta anggaran yang dimiliki.