Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan pembaharuan tarif setelah melewati beberapa bulan pembahasan. Pemberlakuan tarif dasar sebesar 10 persen pada hampir semua barang impor yang masuk ke AS diimplementasikan, sementara ‘Tarif Timbal Balik’ juga diberlakukan terhadap beberapa negara termasuk Indonesia dengan nilai sebesar 32 persen. Di sisi lain, untuk mengantisipasi berbagai perubahan kebijakan global, Presiden Prabowo Subianto telah merancang tiga strategi besar sejak dilantik sebagai presiden. Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, menekankan bahwa pemahaman Presiden Prabowo terhadap dinamika geopolitik dan hubungan internasional serta perdagangan global menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Salah satu langkah signifikan yang ditempuh oleh Presiden Prabowo adalah dengan memperluas jaringan mitra dagang Indonesia melalui pengajuan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai perjanjian dagang multilateral dan bilateral seperti RCEP, OECD, serta beberapa perjanjian dagang lainnya, semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan internasional. Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kebijakan hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Melalui langkah seperti peluncuran BPI Danantara, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor, mengurangi ketergantungan pada investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain strategi tersebut, Presiden Prabowo juga meluncurkan program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mendirikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dengan tujuan memperkuat ekonomi desa serta mengurangi ketergantungan pada impor. Semua langkah strategis yang diambil diharapkan dapat menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global, menjadikan Indonesia tetap menjadi kekuatan ekonomi yang optimis di kawasan Asia Tenggara dan secara global.