Afrika Selatan hampir memutuskan tawaran mana yang akan didukung untuk membawa kembali Formula 1 ke negara tersebut. Cape Town telah mengungkapkan perubahan terbaru pada proposal balapan jalanan mereka untuk mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Grand Prix. Sebelumnya, upaya untuk menghidupkan kembali balapan di Kyalami telah gagal, tetapi pemerintah sedang memberikan dorongan baru untuk menjadikan negara tersebut tuan rumah seri balapan Formula 1 lagi. Dua pesaing utama, Kyalami yang direnovasi dan sirkuit jalanan di sekitar Cape Town, beberapa sangat diharapkan untuk mendapatkan dukungan publik. Keputusan komite penawaran akan diumumkan pada akhir April.
Penawaran dari Cape Town mencakup desain sirkuit sepanjang 5,7 km yang dirancang oleh Tilke, dengan latar belakang alam Robben Island, tepi pantai, dan Table Mountain sebagai daya tarik. Fasilitas di sekitar Stadion DHL juga dimanfaatkan untuk mendukung balapan tersebut. Dengan bandara berjarak 15 hingga 20 menit, rumah sakit terbaik di lokasi, dan banyak hotel di sekitarnya, Cape Town menyediakan pilihan destinasi liburan yang menarik. Diperdebatkan antara sirkuit jalanan atau sirkuit Kyalami yang telah ada sejarahnya dalam Formula 1. Cape Town siap menampung hingga 250.000 orang untuk memberikan akses yang lebih luas bagi penggemar balapan.
Tata letak Grand Prix Cape Town yang baru diungkapkan juga menunjukkan penggunaan Stadion DHL untuk fasilitas lain seperti paddock, pusat media, dan area perhotelan. Dibandingkan dengan proposal sebelumnya, penataan ini lebih diprioritaskan untuk kenyamanan penonton. Meskipun prospek kembalinya F1 ke Afrika Selatan belum pasti, Cape Town dan Kyalami bersaing dengan negara lain seperti Thailand, Rwanda, dan Korea Selatan untuk mendapatkan tempat di kalender balapan Formula 1. Sponsor dan dukungan finansial dari pihak swasta dan pemerintah juga menjadi pertimbangan penting sebelum keputusan akhir diambil. Namun, para pihak optimis bahwa adopsi balapan F1 di Afrika akan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan pariwisata negara tersebut.
Igshaan Amlay, CEO Cape Town GP, telah melibatkan diri dalam proyek membawa F1 ke Cape Town selama 20 tahun tanpa hasil yang pasti. Namun, popularitas F1 yang terus meningkat memberikan dorongan baru untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan dukungan dari pemerintah dan minat dari sponsor serta investor, Cape Town berharap dapat menjadi tuan rumah seri balapan Formula 1. Dorongan dari muda-mudi yang antusias terhadap balapan juga menjadi faktor penting dalam meraih cita-cita tersebut. Amlay percaya bahwa dengan keyakinan dan ketekunan, visi mereka akan menjadi kenyataan.