dalam perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin maju, layanan eSIM (Embedded Subscriber Identity Module) semakin populer. eSIM adalah bentuk SIM baru yang terintegrasi secara digital, tanpa memerlukan kartu fisik untuk mengakses jaringan seluler. Layanan ini juga mendukung Internet of Things (IoT). Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan eSIM sebagai solusi keamanan data dan pencegahan penyalahgunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang memanfaatkan sistem verifikasi biometrik.
Di Indonesia, Indosat menjadi salah satu operator selular yang telah menyediakan layanan eSIM. Pelanggan dapat melakukan migrasi ke eSIM melalui tiga cara, yaitu melalui website resmi, aplikasi myIM3, atau gerai IM3 terdekat. Proses migrasi ke eSIM bagi pelanggan yang sudah memiliki kartu SIM fisik juga cukup mudah dan dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah.
Sebelum melakukan migrasi ke layanan eSIM, pelanggan harus memastikan bahwa perangkat mereka mendukung teknologi eSIM. Beberapa contoh perangkat yang dapat menggunakan layanan eSIM antara lain iPhone (seri 15 hingga seri 11), Samsung (seri Galaxy 24, Z, S23), Xiaomi (seri 13 dan seri 14), Redmi (seri Note 13 dan Note 14), serta lainnya. Selain itu, pastikan jaringan Indosat tetap aktif selama proses migrasi berlangsung.
Setelah proses migrasi berhasil, kartu SIM fisik akan dinonaktifkan dan hanya dapat dilakukan satu kali migrasi ke eSIM dalam satu perangkat. Dengan demikian, pelanggan dapat menikmati layanan eSIM yang praktis dan modern dari Indosat.