Sejak mulai memegang jabatan CEO McLaren Racing pada tahun 2018, Zak Brown telah memimpin tim tersebut dengan tangkas. Pada saat itu, McLaren sedang mengalami periode sulit setelah masa kejayaan bersama Ayrton Senna, Alain Prost, dan Mika Hakkinen. Berbagai faktor, seperti dominasi Ferrari dengan Michael Schumacher, insiden ‘Spygate’ tahun 2007, dan masalah kemitraan dengan Honda, semakin memperburuk performa McLaren. Namun, saat ini, tim kembali meraih kesuksesan setelah memenangkan gelar konstruktor pertama sejak 1998 pada 2024.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Brown berbagi pengalaman tentang perjalanannya membangun kembali reputasi McLaren. Ia fokus pada memperkuat sisi komersial tim, yang kemudian memberikan dampak positif bagi sisi teknis. Melalui kerja sama antara McLaren Racing dan perusahaan otomotif McLaren, Brown menggarisbawahi pentingnya teknologi dan inovasi dalam menghubungkan antara penggemar mobil jalan raya dengan tim Formula 1. Kolaborasi erat antara kedua entitas ini memberikan suasana yang saling mendukung dan memperkuat kedua merek secara bersamaan.
Brown juga menyoroti bagaimana mereka memanfaatkan dealer dan jaringan pelanggan untuk saling mendukung antara divisi mobil jalan raya dan tim balap. Kerjasama yang erat ini memperlihatkan bahwa McLaren, meskipun terdiri dari dua bisnis yang terpisah, memiliki visi dan pendekatan pasar yang serupa. Dengan pendekatan yang terintegrasi, McLaren terus membangun kehadiran mereka sebagai merek yang berfokus pada teknologi dan inovasi di dunia balap.