Marc Marquez bergabung dengan tim resmi Ducati MotoGP dan menunjukkan performa yang gemilang sejauh ini. Keputusan pindahnya dari Honda, yang telah meraih enam gelar juara dunia, ke Borgo Panigale membuatnya beradaptasi dengan tantangan baru. Setelah memulai karir di tim satelit Gresini, Marquez akhirnya bergabung dengan Francesco Bagnaia dan diposisikan sebagai kuda hitam setelah menonjol di GP23. Meskipun sisa kontraknya bersama Honda masih satu tahun, Marquez dan tim mencapai kesepakatan untuk pemisahan yang bersahabat.
Meskipun dilaporkan bahwa Marquez menolak tawaran finansial besar dari Honda, manajer tim Alberto Puig dengan tegas membantahnya. Puig menyatakan bahwa Honda tidak pernah mencoba mempertahankan Marquez dengan uang, melainkan memberinya kebebasan untuk mencari motor yang sesuai keinginannya. Keputusan Marquez untuk mengejar motor terbaik di grid dipahami oleh tim Honda, termasuk Puig, yang merasa bahwa pembalap terbaik akan selalu mencari motor terbaik.
Meskipun hubungan antara Marquez dan Honda telah berakhir, Puig menegaskan bahwa tidak ada dendam yang tersisa di antara keduanya. Sementara Honda fokus untuk meningkatkan performa RC213V, Puig meyakinkan bahwa Honda akan kembali bersaing di level tertinggi. Meskipun kemungkinan Marquez kembali ke Honda di masa depan dianggap sangat rendah, Puig menyatakan bahwa tujuan utama tim saat ini adalah memperbaiki motor dan merekrut pembalap yang mampu mengendarainya dengan baik.
Dalam menghadapi rivalitas sengit di MotoGP, baik Honda maupun Marquez membuat langkah strategis untuk memastikan kembali kejayaan mereka di lintasan balap. Meskipun keduanya sekarang berpisah, harapan masih ada untuk pertemuan di masa depan jika Honda mampu kembali sebagai kekuatan dominan di dunia MotoGP. Puig yakin bahwa hubungan baik antara Honda dan Marquez akan tetap terjaga meskipun keduanya telah berada di jalur yang berbeda.