Arema FC memperhatikan insiden pelemparan bus Persik Kediri setelah pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan. Manajemen klub tidak hanya menerima sanksi dari Komite Disiplin PSSI tapi juga mendesak polisi untuk mengungkap pelaku penyerangan. Sanksi termasuk larangan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah dan denda sebesar Rp20 juta kepada Arema FC. Ketua Panpel, Erwin Hardiyono, mengakui bahwa insiden tersebut memengaruhi klub, namun mereka menghormati keputusan Komdis PSSI. Arema FC berharap peristiwa ini dapat menjadi introspeksi bagi semua pihak.
Erwin juga menyoroti perlunya evaluasi dalam pengamanan eksternal, terutama di zona 4 di luar stadion. Dia percaya kepolisian akan bertindak profesional dalam menangani kasus ini dan berharap untuk menghindari insiden serupa di masa depan. Sementara itu, Aremania diharapkan dapat menjunjung tinggi sportivitas dan menjaga nama baik klub. Komdis PSSI menemukan bahwa Panpel Arema FC melanggar kode disiplin dan memberikan sanksi yang memperingatkan untuk menghindari pelanggaran serupa di masa depan. Dengan bantuan semua pihak, diharapkan situasi dapat berubah menjadi positif di kalangan Aremania.