Inovasi Co-Firing Biomassa: Pupuk Kaltim Hemat 59 Ribu Ton Emisi CO2/Tahun

by -13 Views

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk menekan emisi karbon guna mendukung agenda keberlanjutan nasional dan global. Perusahaan ini menargetkan penurunan emisi karbon hingga 32 persen pada tahun 2030, dengan visi mencapai target nol emisi karbon (Net Zero Emission/NZE) pada 2060, sesuai Roadmap Dekarbonisasi yang telah disusun. Salah satu program strategis yang dijalankan oleh Pupuk Kaltim adalah proyek Co-Firing Coal dengan biomassa di pembangkit tenaga uap perusahaan untuk mengurangi jejak karbon. Melalui substitusi 5% bahan bakar batu bara dengan biomassa, perusahaan dapat mengurangi hingga 59.000 ton emisi karbon dioksida (CO2) per tahun pada 2030.

Proyek ini diterapkan pada boiler batu bara dengan kapasitas 220×2 ton per jam, yang menjadi upaya utama Pupuk Kaltim dalam bertransisi ke energi yang lebih berkelanjutan. Sementara itu, pembangunan pabrik soda ash berkonsep ekonomi sirkular diharapkan mampu menyerap sekira 174.000 ton CO2 setiap tahun. Selain itu, proyek Revamping Pabrik Ammonia Pupuk Kaltim 2 sedang dilakukan untuk menurunkan emisi karbon sebesar 110 ribu ton CO2 per tahun pada 2030.

Perusahaan juga mengambil langkah pengurangan emisi melalui penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap yang diharapkan dapat memotong emisi sekitar 900 ton CO2, serta pengoperasian kendaraan listrik untuk mengurangi emisi hingga 110 ton CO2 pada tahun yang sama. Selain fokus pada proses produksi, Pupuk Kaltim juga mengembangkan pupuk NPK Pelangi Jos yang ramah lingkungan dengan teknologi mikroba untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan mengurangi pencemaran tanah.

Perusahaan menekankan bahwa upaya penurunan emisi karbon akan dicapai melalui program efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan prinsip ekonomi sirkular dalam setiap lini produksi. Semua program ini dijalankan secara terintegrasi untuk menciptakan Pupuk Kaltim yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Source link