Sejak pengumuman Michelin akan meninggalkan MotoGP pada akhir musim 2026, telah berlalu lebih dari tiga bulan. Keputusan untuk beralih ke World Superbike menjadi pilihan yang diambil setelah pertimbangan yang matang. Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com, Piero Taramasso, manajer Michelin, menjelaskan alasan di balik keputusan perusahaan Prancis tersebut. Mengingat keberhasilan dan pengalaman Michelin di MotoGP, beralih ke Superbike dianggap sebagai langkah alamiah untuk mengembangkan teknologi ban balap yang dapat diterapkan pada ban jalan raya komersial.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Michelin telah fokus pada penelitian dan pengembangan produk di dunia balap untuk meningkatkan kualitas ban jalan raya. Diharapkan bahwa pengalaman yang diperoleh di MotoGP dapat diaplikasikan dengan baik dalam pengembangan ban Superbike. Meskipun masih terlalu dini untuk membicarakan secara teknis, Michelin berencana untuk menggunakan pengetahuan yang ada untuk menciptakan ban yang lebih unggul dalam performa namun tetap berkelanjutan dan dapat didaur ulang.
Selain itu, Michelin menegaskan bahwa mereka menolak konsep ban kualifikasi di Superbike. Mereka berencana untuk menghadirkan ban yang tidak hanya bagus untuk kualifikasi tetapi juga bisa bertahan dalam jarak balapan yang lebih panjang. Hal ini sejalan dengan filosofi Michelin yang lebih fokus pada performa tahan lama dibandingkan performa singkat namun maksimal. Keputusan Michelin untuk memasok ban untuk semua kategori dalam World Superbike dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan keberlanjutan teknologi, serta volume produksi yang dibutuhkan.
Melalui peralihan ini, Michelin berharap dapat membawa konsep dan teknologi terbaru dari MotoGP ke Superbike, dan akhirnya ke ban jalan raya komersial. Dengan demikian, Michelin menunjukkan komitmennya dalam terus mengembangkan teknologi ban balap yang inovatif namun berkelanjutan, sejalan dengan kebutuhan pasar dan lingkungan yang semakin meningkat kesadarannya akan keberlanjutan.