President Urges Indonesian Scientists to Collaborate Globally

by -24 Views

Pada tanggal 7 Agustus 2025, Deputi Penyebaran dan Media Kantor Komunikasi Presiden (KPC) Noudhy Valdryno, mendorong komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memajukan peran ilmuwan Indonesia di dunia internasional. Presiden Prabowo bermimpi akan adanya kolaborasi yang lebih besar antara para peneliti Indonesia dan ilmuwan internasional. Valdryno menekankan bahwa kolaborasi dengan ilmuwan global akan lebih menerangi jalur Indonesia menuju negara maju.

Beliau menambahkan bahwa Presiden mendorong para ilmuwan untuk lebih hadir di ranah publik, menegaskan pentingnya mereka dalam merealisasikan target ambisius pemerintahnya untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan. Ilmuwan diharapkan dapat memainkan peran sentral dalam mendorong industrialisasi nasional melalui pengembangan hilir, penguasaan teknologi, dan peningkatan modal manusia.

Visi ini sejalan dengan Asta Cita, khususnya pilar keempat: penguatan pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Sebagai dukungan terhadap fokus kemajuan ilmiah ini, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025 (KSTI), yang berlangsung dari 7 hingga 9 Agustus di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

KPC memuji konvensi ini sebagai platform yang tepat dan penting untuk mengumpulkan para pemikir ilmiah terkemuka di negara ini. Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Brian Yuliarto, dalam pembukaan KSTI 2025 mengatakan, “Konvensi ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo untuk menyatukan para peneliti dan akademisi terkemuka, terutama di bidang STEM – Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika – untuk bersatu dalam visi bersama untuk memajukan bangsa.”

Dengan tema “Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kesetaraan,” KSTI 2025 menjadi forum kolaboratif yang menghubungkan akademisi, industri, pemerintah, media, dan masyarakat sipil dalam upaya untuk mempercepat transformasi Indonesia menjadi ekonomi industri bernilai tambah tinggi.

Acara ini telah menarik lebih dari 2.000 ilmuwan dari seluruh negeri. Menteri Brian menjelaskan KSTI sebagai langkah strategis.

Source link