Prabowo Dorong Efisiensi APBN untuk Mengatasi Kebocoran

by -20 Views

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan komitmennya untuk mengarahkan APBN ke kondisi tanpa defisit dalam pidato pada Penyampaian Rancangan APBN Tahun Anggaran 2026. Pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun, dengan pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp 3.147,7 triliun dalam rancangan APBN tersebut. Defisit anggaran direncanakan sebesar Rp 638,8 triliun, dengan pembiayaan yang pruden, inovatif, dan berkelanjutan.

Prabowo menegaskan tekadnya untuk meminimalkan defisit anggaran dengan terus melakukan efisiensi. Ia menyatakan harapannya agar suatu saat dapat menyampaikan bahwa Indonesia berhasil memiliki APBN yang tidak mengalami defisit sama sekali di masa depan. Presiden juga menyoroti perlunya keberanian untuk mengurangi kebocoran anggaran dan meminta dukungan dari semua kekuatan politik di Indonesia.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo akan mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif secara lebih massif untuk tidak hanya mengandalkan APBN dalam pembiayaan pembangunan. Fleksibilitas APBN harus dirancang agar dapat merespon guncangan global serta tetap sehat dan kredibel dengan optimalisasi pendapatan, peningkatan kualitas belanja, dan inovasi pembiayaan.

Peningkatan penerimaan perpajakan akan terus dilakukan dengan menjaga iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Insentif fiskal akan diberikan secara terarah untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis. Pengelolaan sumber daya alam juga akan diperkuat untuk memaksimalkan manfaatnya bagi kemakmuran rakyat. Setiap aset negara akan dikelola efisien dan produktif untuk memberikan nilai tambah serta kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Source link