Fabio Quartararo menyelesaikan Grand Prix Indonesia dengan cara yang positif, meskipun situasinya berpotensi rumit bagi Yamaha. Quartararo berhasil menempati posisi kedelapan di grid setelah kualifikasi yang baik di Q2 Sabtu. Pada balapan, Quartararo melaju dengan baik meskipun mengalami masalah manajemen ban, yang merugikan sebagian besar pembalap, termasuk rekan setimnya Alex Rins. Meskipun demikian, Quartararo berhasil finis di posisi ketujuh, hanya terpaut dua detik dari podium.
Cuaca panas yang ekstrem di Mandalika membuat balapan semakin menantang. Quartararo mengungkapkan bahwa situasi ini membuatnya sulit untuk menyalip pesaing-pesaingnya. Meskipun demikian, dia merasa cukup puas dengan hasilnya, terutama melihat bahwa dia menggunakan strategi ban yang berbeda dengan sebagian besar pembalap lainnya. Quartararo juga mempertanyakan strategi pembalap lain, seperti Rins yang akhirnya finis di posisi kesepuluh setelah mengambil terlalu banyak risiko.
Meskipun kekuatan Yamaha mungkin tidak sebanding dengan pesaingnya, Quartararo tetap berjuang dengan strategi yang dia ambil. Dia merasa bahwa keputusannya menggunakan ban berbeda adalah langkah yang tepat dan berhasil membawanya finis dengan cukup baik. Meskipun bukan akhir pekan yang ideal bagi Quartararo dan Yamaha, hasil yang dia raih cukup memuaskan.
Pembalap berusia 26 tahun ini juga mencatat bahwa strategi Rins yang terlalu agresif dalam menjaga kondisi ban dapat berdampak buruk pada hasil akhirnya. Quartararo menyoroti pentingnya manajemen ban dalam balapan yang panas dan sulit seperti di Mandalika. Meskipun demikian, Quartararo tetap optimis dan merasa bahwa meskipun tidak memiliki tenaga yang cukup, Yamaha masih bisa bersaing dengan pesaingnya dalam balapan yang akan datang.





