Asap mengepul di halaman Kantor Bea dan Cukai Bontang pada Selasa (21/10/2025) bukan disebabkan oleh kebakaran, melainkan akibat pemusnahan ribuan batang rokok dan ratusan liter minuman beralkohol ilegal hasil penindakan selama setahun terakhir. Dengan total nilai sebesar Rp195,7 juta, terdiri dari 93.720 batang rokok tanpa pita cukai dan 148,18 liter minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA). Kegiatan pemusnahan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bea dan Cukai serta sebagai komitmen nyata lembaga ini dalam menjaga penerimaan negara dan melindungi masyarakat dari peredaran barang ilegal.
Kepala Kantor Bea Cukai Bontang, Tri Haryono Suhut, menyatakan bahwa pemusnahan ini merupakan bukti konkret bahwa Bea Cukai hadir untuk menegakkan hukum dan menjaga keadilan bagi para pelaku usaha yang patuh terhadap aturan. Barang-barang yang dimusnahkan berasal dari operasi Gempur Barang Kena Cukai (BKC) yang berlangsung dari Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Sebelum dilakukan pemusnahan, seluruh barang melewati proses administrasi dan mendapat persetujuan dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bontang.
Proses pemusnahan dilakukan secara tegas dengan membakar rokok dan memotongnya hingga tidak berbentuk, sementara botol minuman beralkohol dipecahkan dan ditimbun agar tidak dapat dimanfaatkan kembali. Dengan tujuan memastikan bahwa barang-barang tersebut benar-benar tidak bisa beredar di pasaran. Penurunan jumlah barang yang dimusnahkan tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya merupakan kabar baik bagi Bea Cukai, yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan pelanggaran barang ilegal semakin meningkat.
Selain sebagai bentuk penegakan hukum, kegiatan pemusnahan juga sebagai sarana edukasi publik. Tri menjelaskan bahwa rokok dan minuman beralkohol ilegal seringkali tidak memenuhi standar kesehatan dan dapat membahayakan konsumen. Dengan demikian, setiap batang rokok ilegal yang beredar berarti ada penerimaan negara yang hilang yang seharusnya digunakan untuk membiayai program kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Bea Cukai Bontang berharap dengan langkah ini, kesadaran publik semakin meningkat dalam menolak barang ilegal dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta kesehatan masyarakat.
Tri menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam memberantas barang ilegal, karena keberhasilan ini tidak hanya terletak di tangan petugas, tetapi juga pada kesadaran bersama. Dengan demikian, melalui kegiatan ini, Bea Cukai berharap dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menolak barang ilegal dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat.





