Pesantren kini mulai memasuki ranah kreatif melalui film, seperti yang terlihat dalam acara Ta’aruf Film Talk Show yang diadakan di Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari Santri Film Festival 2025 yang menghadirkan para santri, pimpinan pesantren, dan tokoh perfilman dalam forum dialog inspiratif. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Ricky Kurniawan, Lc, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa film memiliki potensi besar sebagai jembatan antara pesantren dan masyarakat luas. Menurutnya, film adalah media yang kuat untuk menyebarkan nilai-nilai pesantren secara positif kepada banyak orang.
Ricky juga menekankan pentingnya pesantren terlibat dalam ruang budaya populer agar tidak selalu dilihat dari sisi negatif, seperti pemberitaan yang tidak adil belakangan ini. Ia menambahkan bahwa pesantren bukan hanya tempat untuk belajar agama, tetapi juga merupakan pusat perjuangan bangsa. Dengan kegiatan seperti SANFFEST, Ricky berharap para santri dapat mengembangkan kreativitas mereka tanpa meninggalkan identitas kesantrian.
Ketua Komite SANFFEST 2025, Neno Warisman, menyatakan bahwa Ta’aruf Film menjadi wadah bagi dunia pesantren dan perfilman untuk saling berkolaborasi. Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi para santri untuk memahami dunia sinema dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam dan karakter pesantren. Melalui Ta’aruf Film, pesantren diharapkan dapat melahirkan sineas yang berkarakter dan berdaya saing, serta menegaskan peran mereka sebagai bagian penting dari kebudayaan nasional yang hidup, kreatif, dan berpengaruh.





