BONTANG – Kabar baik datang dari Kota Bontang dengan rencana pembangunan pabrik Soda Ash dan Ammonium Chloride pertama di Indonesia oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun. Proyek ini memiliki tujuan yang besar yaitu mengurangi impor, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat industri nasional. Direktur Utama PKT, Gusrizal, menyebut proyek ini akan memberikan dampak penting bagi industri kimia Indonesia dengan total investasi yang akan memperkuat hilirisasi industri amoniak dan mendukung pengurangan emisi karbon di Indonesia.
Pembangunan pabrik dijadwalkan dimulai pada Juni 2025 dan diharapkan selesai pada Maret 2028 dalam dua tahap yaitu EPC A selama 33 bulan dan EPC B selama 32 bulan. Proyek ini akan menyerap 800 tenaga kerja selama konstruksi dan 86 tenaga kerja operasional saat beroperasi penuh. Produk yang dihasilkan meliputi 300 ribu ton Soda Ash dan 300 ribu ton Ammonium Chloride per tahun dengan menggunakan teknologi HOU Process yang lebih ramah lingkungan.
Selain manfaat ekonomi, proyek ini juga akan membawa dampak positif bagi lingkungan dengan penurunan emisi karbon hingga 174 ribu ton per tahun. Pupuk Kaltim juga melihat peluang dari produk Ammonium Chloride yang dapat digunakan sebagai pupuk atau campuran pupuk NPK, yang mendukung ketahanan pangan nasional. Gudang penyimpanan besar juga telah disiapkan oleh PKT untuk menampung produksi tersebut.
Dengan harapan proyek ini akan memperkuat posisi Kota Bontang sebagai pusat industri strategis nasional, Gusrizal menegaskan bahwa proyek ini adalah simbol kemandirian bangsa dalam industri kimia. Hal ini akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal, industri nasional, dan lingkungan secara menyeluruh.
