PT Pupuk Kaltim, anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia, telah resmi memulai pembangunan pabrik soda ash yang dianggap sebagai pelopor industri kimia hijau pertama di Indonesia. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas industri, tetapi juga sebagai langkah penting Indonesia menuju ekonomi rendah karbon. Pabrik yang sedang dibangun di kawasan industri PKT Bontang akan menggunakan karbon dioksida (CO₂) sebagai bahan baku utama, suatu hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dalam negeri.
“Biasanya karbon dilepaskan ke udara, tapi di sini kami justru mengolahnya kembali menjadi bahan baku. Ini merupakan langkah konkret menuju industri rendah emisi,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi. Pabrik ini merupakan bukti nyata dari komitmen Pupuk Indonesia dalam mendukung target net zero emission 2060 yang diumumkan pemerintah. Dengan teknologi efisien dan integrasi infrastruktur produksi amoniak milik PKT, pabrik ini diharapkan dapat signifikan menekan jejak emisi.
Proyek ini juga dirancang dengan konsep ekonomi sirkular, dimana emisi dari proses produksi akan diserap kembali dan diolah menjadi bahan baku soda ash yang lebih ramah lingkungan. Pabrik soda ash ini melibatkan PT TCC Indonesia Branch – Enviromate Technology International (ETI) dan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pelaksana proyek dan ditargetkan selesai pada Maret 2028. Setelah beroperasi penuh, pabrik ini diharapkan dapat menghemat devisa hingga Rp1 triliun per tahun serta menurunkan emisi karbon berkat pemanfaatan bahan baku internal Pupuk Kaltim.
