Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Hanya 12%, Apakah Masih Mahal?

by -519 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang bisa menjadi alternatif pengganti energi fosil dan memiliki emisi yang lebih rendah. Sayangnya, penggunaan energi baru terbarukan masih belum masif karena harganya masih dianggap mahal dan belum stabil.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menyatakan bahwa baru 12% kapasitas EBT di Indonesia dimanfaatkan, dan masih banyak potensi yang bisa dikembangkan di masa depan.

“DEN akan berkoordinasi dengan seluruh kementerian, di mana DEN memiliki 7 kementerian yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden. Kami akan mengkoordinasikan upaya untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan,” ujar Djoko dalam acara Road to CNBC Indonesia Awards ‘Best Energy Companies’, Selasa (31/10/2023).

Menurut Djoko, yang penting ke depannya adalah konsistensi PLN dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam produksi listriknya. Dengan potensi yang besar dan pemanfaatan baru sebesar 12%, masih banyak yang bisa dimanfaatkan.

Dia juga menambahkan bahwa dalam Grand Strategi Energi Nasional untuk meningkatkan ketahanan energi, pemerintah berencana untuk mengembangkan pembangkit energi berbasis EBT. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi bergantung pada energi fosil.

Dalam rencana tersebut, PLN akan melakukan lelang untuk 170 titik pembangkit EBT dengan kombinasi gas dan pembangunan RUPTL yang ramah lingkungan.

“Artinya kita akan mengembangkan energi matahari, air, panas bumi, energi laut, dan lain-lain di masa depan,” kata Djoko.

Artikel Selanjutnya:
RI Boleh Ekspor Listrik ke Singapura, Asal..

(rah/rah)