Menyapa Fadhil Kaharuddin Jafar

by -134 Views

Fadhil Kaharuddin Jafar sempat kuliah di jurusan komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada tahun 2005, namun ia tidak merasa cocok untuk melanjutkan pendidikan hingga lulus. Jiwa seni yang sudah lama ada dalam dirinya membuat Fadhil memutuskan untuk pindah ke perguruan tinggi yang sejalan dengan hobinya, yaitu menjadi sutradara film.

Pada tahun 2006, Fadhil merasa bimbang antara bertahan di perguruan tinggi yang dipilih oleh orang tuanya atau pindah ke perguruan tinggi yang jurusannya sejalan dengan hobinya. Sejak remaja, Fadhil tidak menyukai aktivitas dengan waktu yang terikat, namun memiliki jiwa seni yang tinggi dalam bermusik dan menulis cerita.

Dengan keyakinan dan tekad yang kuat, Fadhil memutuskan untuk pindah dan menjadi mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Fakultas Film dan Televisi, Jurusan Penyutradaraan Film.

Menurut Fadhil, keputusannya untuk pindah ke IKJ diawali saat ia liburan ke Jakarta pada awal tahun 2006. Di sana, ia dikenalkan dengan beberapa sutradara sinetron dan merasa cocok saat melihat suasana syuting dan mempelajari mekanismenya.

Selama berkarir di dunia sinematografi, Fadhil terlibat dalam produksi film dan sinetron ternama di Indonesia. Ia pernah menjadi asisten sutradara film “Jakarta vs Everybody” dan co-director sinetron “Tukang Bubur Naik Haji”. Selain itu, Fadhil juga aktif dalam sejumlah aktivitas perfilman, termasuk menggarap film lokal Bontang yang berjudul “Sang Perintis” pada tahun 2013.

Fadhil juga pernah menjadi inisiator Festival Film Vistakarsa 2013-2015, festival film khusus pelajar se-Kaltim yang dihadiri oleh Vino G Bastian dan Wulan Guritno sebagai juri dan bintang tamu.

Meskipun bisa hidup dan menekuni profesi dan karir sebagai sutradara ternama di Jakarta, Fadhil memilih kembali ke kampung halamannya, Bontang. Pada tahun 2015, ia menggagas Rumah Kreasi Milenial sebagai salah satu program kerja di Kota Bontang. Melalui wadah ini, Fadhil berharap dapat menghimpun ide-ide anak muda Bontang dalam menciptakan ekonomi kreatif dan membantu pertumbuhan sektor kepemudaan.

Fadhil juga mendorong pemerintah Kota Bontang untuk membuat alun-alun sebagai wadah kreativitas seni bagi para milenial. Baginya, menjadi suatu kebanggaan jika dapat memberikan sumbangsih dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Bontang, terutama di sektor kepemudaan.

Itulah kisah Fadhil Kaharuddin Jafar, alumni IKJ yang rela melepaskan karir di Jakarta demi membangkitkan sektor kepemudaan dan pariwisata di Bontang.