Pertamina Hemat Subsidi Sebesar Rp 53,5 Triliun Melalui Transformasi Digital

by -169 Views

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa transformasi digital perusahaan telah berhasil menghemat anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang diberikan oleh pemerintah. Menurut Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina, Erry Widiastono, perusahaan berhasil menghemat anggaran subsidi sebesar Rp 53,5 triliun pada tahun 2022. Hal ini terjadi karena perusahaan mampu mencegah penyalahgunaan produk BBM dan LPG bersubsidi melalui digitalisasi SPBU dan penggunaan aplikasi MyPertamina.

Selain penghematan subsidi, upaya transformasi digital ini juga memberikan keuntungan berupa optimalisasi biaya sebesar US$ 477,8 juta atau sekitar Rp 7,62 triliun pada tahun 2022. Keuntungan ini dirasakan baik oleh perusahaan dengan nilai US$ 441 juta maupun oleh pemerintah sebesar US$ 36,8 juta.

Transformasi digital ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis big data. PT Pertamina memasukkan digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan inovasi di setiap langkah bisnis.

Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina, Erry Widiastono, menyebut bahwa transformasi digital menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan guna mengubah cara operasional industri minyak dan gas. Transformasi digital dapat dimulai dari penggunaan inspeksi berbasis sistem, mengurangi emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas hulu hingga hilir.

Melalui transformasi digital, PT Pertamina juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Misalnya, melalui digitalisasi SPBU, PT Pertamina dapat memantau ketersediaan bahan bakar di setiap wilayah, menjamin pasokan dalam berbagai situasi, termasuk pada hari raya dan tahun baru. Selain itu, transformasi digital juga membantu dalam pengelolaan keuangan dengan menetapkan minimum persediaan BBM.