Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa gencatan senjata akan tergantung pada pembebasan sandera Israel. Pernyataan ini disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Amerika mengunjungi Israel. Menteri Luar Negeri AS meminta Israel untuk menghentikan pertempuran dan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza.
Artinya, pernyataan Perdana Menteri Israel menunjukkan sikap yang keras dan menolak usulan Washington.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken, bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan meminta adanya “jeda kemanusiaan” untuk mengizinkan pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan ke Gaza.
Selain itu, AS juga meminta pembebasan lebih dari 200 sandera yang diculik dalam serangan oleh Hamas. Namun, Perdana Menteri Israel menolak gencatan senjata sementara yang tidak mencakup pembebasan sandera.
Israel juga tidak mengizinkan masuknya bahan bakar ke Gaza, padahal itu sangat dibutuhkan oleh rumah sakit dan pabrik desalinasi. Meskipun demikian, mereka mengizinkan pengiriman terbatas untuk pasokan vital lainnya.
Blinken menyatakan bahwa Amerika Serikat berdiri “dalam solidaritas” dengan Israel dan menekankan pentingnya Israel dalam mengalahkan Hamas. Israel sendiri telah melancarkan serangan yang menewaskan lebih dari 1.400 orang menurut pemerintahnya.
Blinken juga memberikan saran kepada Israel tentang bagaimana meminimalkan kematian warga sipil sambil tetap mencapai tujuannya untuk menumpas Hamas. Langkah-langkah konkret dalam melindungi warga sipil dan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza juga dibahas dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, Presiden Biden juga menyatakan dukungan yang jelas terhadap Israel, tetapi juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap meningkatnya jumlah korban jiwa Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa jumlah korban telah mencapai lebih dari 9.200 orang. Kondisi kemanusiaan dan kerusakan fisik semakin memburuk akibat serangan Israel.
Pertempuran antara Israel dan Hizbullah juga semakin meningkat di perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, juga mengutuk Israel dan Amerika Serikat dalam pidatonya.
Jeda dalam pertempuran ini akan memungkinkan distribusi bantuan kemanusiaan, negosiasi pembebasan sandera, dan memungkinkan warga Gaza untuk keluar melalui perbatasan Rafah ke Mesir. Beberapa warga negara ganda, orang asing, dan anggota staf organisasi internasional diizinkan untuk pergi.
Lebih dari satu juta warga Gaza mengungsi akibat perang dan wilayah tersebut kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan. Meskipun puluhan truk membawa bantuan setiap hari, jumlah tersebut masih belum mencukupi.
Blinken meninggalkan Israel untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Yordania dan mitra regional lainnya guna memastikan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas dan mencegah perluasan perang.