Sebentar lagi Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi untuk periode masa jabatan 2024-2029. Para calon presiden dan calon wakil presiden akan mempromosikan visi dan misi mereka untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia.
Tidaklah mudah menjadi presiden ke delapan Indonesia, terutama dalam menghadapi isu krisis pangan, energi, ketidakpastian geopolitik, dan tindakan kejahatan perang terhadap Ukraina dan Palestina.
Di sisi lain, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2025-2045 menargetkan Indonesia untuk menjadi negara maju dengan pendapatan US$ 30.300 pada tahun 2045. Ada tiga hal penting yang menjadi acuan pembangunan Indonesia, yaitu stabilitas bangsa, keberlanjutan dan kesinambungan, serta sumber daya manusia berkualitas.
Pentingnya menjadikan Pemilihan Presiden tahun 2023 sebagai sarana adu gagasan dan rencana pembangunan sangatlah dibutuhkan. Terutama melibatkan para ekonom yang ahli dalam masalah tersebut, mampu menganalisis secara komprehensif, serta memiliki solusi yang lebih baik.
Untuk mengawal kelangsungan pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang, CNBC Indonesia bekerja sama dengan Institute for Development of Economics of Finance (INDEF) menggelar acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Ballroom Menara Bank Mega lantai 3 pada Rabu, 8 November 2023. Acara ini bertema “Akselerasi Menuju Ekonomi Indonesia yang Hijau, Inklusif, dan Unggul” dan dihadiri oleh para calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.
Sarasehan 100 Ekonom 2023 bertujuan untuk mendorong pemilihan presiden berdasarkan gagasan dan program yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat. Acara ini juga menjadi platform untuk adu gagasan dalam bidang ekonomi dan pembangunan dari para calon presiden, sehingga masyarakat mengetahui pemikiran dan rencana para pemimpin Indonesia periode 2024-2029.