Pengamat ekonomi memperhatikan nasib proyek pabrik baja terintegrasi, Indonesia Korea (IKN) di tangan presiden baru. Pasalnya, proyek yang bernilai investasi besar ini dianggap sebagai salah satu proyek strategis bagi Indonesia.
IKN sendiri adalah proyek kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan yang meliputi pembangunan pabrik baja, pembangkit listrik tenaga batubara, dan pelabuhan khusus di Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Namun, proyek ini juga telah menuai sejumlah kontroversi terkait dampak lingkungan, masalah pembebasan lahan, dan perubahan regulasi yang berpotensi mempengaruhi kelancaran proyek. Seiring dengan pergantian kepemimpinan di Indonesia, nasib proyek IKN pun menjadi sorotan.
Bagaimana presiden baru akan menangani proyek IKN, apakah akan terus didukung atau justru akan mengalami perubahan arah? Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi pihak-pihak terkait, termasuk para investor dan masyarakat sekitar proyek.
Dengan besarnya nilai investasi dan dampak yang dihasilkan, keputusan terkait nasib proyek IKN akan menjadi salah satu indikator bagi para pelaku industri dan pasar untuk melihat kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pemerintahan baru. Sehingga, perhatian terhadap kebijakan terkait proyek ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas terkait arah ekonomi Indonesia ke depan.
