Prabowo Subianto: Kebijakan Tetangga yang Baik

by -144 Views

Prabowo menunjukkan kekuatan dalam logika geopolitik. Dia memulai presentasinya dengan menelaah posisi geografis Indonesia, menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis. Menurut Prabowo, Indonesia memiliki keuntungan sebagai salah satu titik yang banyak dilalui oleh rute perdagangan internasional.

Untuk memanfaatkan keuntungan tersebut, Prabowo melihat pentingnya bagi Indonesia untuk berperan sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Prabowo menyebutkan prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” yang mencerminkan arah rencana strategi kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjalin hubungan baik dan meminimalkan konflik dengan negara-negara lain.

Prabowo juga mengambil contoh keberhasilan negara-negara Timur dalam memerangi kemiskinan. Salah satu yang disebut oleh Prabowo adalah kemampuan Tiongkok dalam mengurangi angka kemiskinannya dalam 50 tahun terakhir. Prabowo menyatakan bahwa sudah saatnya bagi Indonesia untuk melihat contoh kesuksesan dari negara-negara di luar Barat terkait upaya mereka dalam memberantas kemiskinan, yang harus disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat ini.

Kesuksesan Indonesia dalam mengatasi kemiskinan dapat menjadi kunci dalam meningkatkan peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dan di dunia. Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan luar negerinya akan tetap berpegang pada prinsip bebas-aktif dan tetap menjadikan Indonesia sebagai negara yang non-blok dan non-terikat. Prabowo memastikan Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar dan meyakini peran Indonesia sebagai jembatan antara kekuatan-kekuatan tersebut.

Prabowo menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara sahabat dan memperkuat kepemimpinan di kawasan. Dia juga akan secara aktif mempromosikan dialog, perdamaian, kompromi di berbagai bidang dalam kerja sama internasional. Dalam menjalankan kerja sama dengan negara-negara besar, Prabowo menjamin sikap non-terikat Indonesia akan diterjemahkan juga dalam bentuk keterbukaan untuk bekerja sama dengan pihak manapun yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

Poin penting lain yang dipaparkan Prabowo adalah adanya kesetaraan dalam hubungan antar-negara di berbagai isu. (SENOPATI)

Disusun Oleh: Broto Wardoyo, Kirana Virajati, Nida Rubini
Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi, Program Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia