RI memiliki Harta Karun sebagai Penganti BBM, Produksinya Sebesar Ini

by -318 Views

PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki ‘harta karun’ pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). ‘Harta karun’ yang dimaksud adalah Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tetesan tebu (molase) yang dapat menjadi campuran bensin, atau biasa disebut bioetanol.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan PT Energi Agro Utama (Enero), anak usaha dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), untuk memproduksi bioetanol berbasis tetes tebu (molase). Jumlah produksi bioetanol kini mencapai 30 ribu kilo liter (kl) per tahun.

Riva menyebut, sebagian dari produksi bioetanol tersebut dialokasikan untuk memproduksi BBM Pertamax Green 95 yang merupakan campuran antara BBM fosil dan bioetanol sebesar 5% (E5).

Dia juga mengatakan bahwa hingga saat ini antusias masyarakat untuk menggunakan Pertamax Green 95 semakin meningkat walaupun usia komersialisasi Pertamax Green 95 baru 5 bulan. Pemanfaatan produk BBM bercampur dengan bioetanol tersebut sudah mencapai 5 ribu kl per hari.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki target produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu hingga 1,2 juta kilo liter (kl) pada 2030. Produksi bioetanol di dalam negeri saat ini hanya sekitar 40 ribu kl per tahun, sehingga perlu ada penambahan areal lahan baru perkebunan tebu untuk memenuhi kebutuhan produksi bioetanol.

Satya juga menyebutkan bahwa produk bioetanol di samping tebu, dapat diekstrak dari tanaman lainnya seperti sorgum.