Serangan Israel ke Jalur Gaza semakin terjadi. Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 17.000 warga sipil tewas. Israel terus melakukan pemboman intensif, yang mengakibatkan fasilitas kesehatan dan upaya bantuan kemanusiaan runtuh akibat pertempuran sengit. Korban termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita.
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat setidaknya 17.177 korban tewas, termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita. Korban luka-luka mencapai 46.000 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan. Sementara di Tepi Barat, tercatat 266 orang tewas, termasuk 63 anak-anak dan lebih dari 3.365 luka-luka.
Korban di Israel mencapai 1.147 orang dengan luka-luka sebanyak 8.730 orang. Jumlah jurnalis yang tewas sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober telah mencapai 63 orang.
Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk mendesak gencatan senjata segera setelah perang selama berminggu-minggu di Gaza. Uni Emirat Arab (UEA) telah menyiapkan rancangan resolusi untuk memimpin dewan bulan ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken secara publik mengkritik tindakan Israel dalam perang terhadap Hamas di Gaza. Israel setuju untuk membuka penyeberangan perbatasan Kerem Shalom atas permintaan AS. Bantuan kemanusiaan Gaza mandek, sementara kepala bantuan PBB memperingatkan tidak ada tempat yang aman bagi warga sipil di bagian selatan wilayah yang terkepung.
Penyair Palestina Refaat Alareer tewas dalam serangan Israel. Militer Israel terus melakukan pemboman besar-besaran di tengah pertempuran sengit di Gaza. Presiden AS Joe Biden berbicara dengan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon. Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan mengenai jeda kemanusiaan baru. Pentagon mengatakan militer AS telah melanjutkan penerbangan drone pengintainya di Gaza.