Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai dampak positif secara jelas muncul pasca Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hadir di Indonesia. Dampak tersebut datang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Chaikal Nuryakin menjelaskan bahwa pemerintah selalu menginginkan agar desain KEK optimal bagi pertumbuhan nasional.
“Dampak langsung KEK yakni ekspor dari perusahaan, peningkatan produktivitas, peningkatan tennant dan tenaga kerja. Sementara dampak tidak langsung KEK adalah peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah KEK dan daerah sekitar, serta peningkatan PDRB wilayah,” kata Chaikal dalam Indonesia SEZ Business Forum dengan tema Peluang Bisnis Dalam Sektor Manufaktur Dan Sektor Pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia yang digelar di Sheraton Belitung Resort, KEK Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (13/12/2023).
Implementasi fasilitas dan kemudahan di KEK yang semakin lancar diberikan, terbukti memberikan dampak positif pada daya saing KEK sebagai destinasi investasi.
Keberadaan KEK telah memberikan dampak ekonomi di berbagai bidang, mulai dari serapan tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat sekitar, pemberdayaan UMKM, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan PDRB daerah dari aktivitas usaha di KEK, hingga terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru di wilayah.
Salah satu contohnya yakni di KEK Sei Mangkei dan KEK Kendal, dimana daerah yang dulunya hanya bergantung pada sawit dan pertanian, saat ini telah menjadi pusat ekonomi dimana telah bermunculan berbagai kegiatan seperti perumahan, perbankan, automotif, rumah makan, supermarket, dan lainnya.