Industri Kayu Belum Menunjukkan Pertumbuhan Signifikan Selama 9 Tahun Pemerintahan Jokowi

by -90 Views

Asosiasi Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/12/2023). Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha mengeluhkan ketertinggalan industri kayu di Indonesia selama 9 tahun pemerintahan Jokowi.

Ketua DPP Sekabel Setyo Wisnu Broto mengatakan, “Industri kayu kita tidak mengalami perkembangan signifikan dalam hal peningkatan pasar maupun pendapatan perusahaan.” Oleh karena itu, mereka mengusulkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri kayu untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari Vietnam.

Vietnam telah berhasil menghasilkan ekspor kayu sebesar 15,7 miliar dolar AS, sementara Indonesia hanya 2 miliar dolar AS. Dalam hal ini, KEK industri kayu menjadi harapan bagi pengembangan industri kayu di Indonesia. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil pun turut mendukung rencana investasi pembangunan KEK industri kayu.

Sekabel berharap KEK ini dapat dibangun sebelum masa kepemimpinan Jokowi berakhir tahun depan. Mereka juga mengungkapkan bahwa industri kayu dan mebel saat ini sedang tertekan akibat perang di Ukraina dan Palestina, serta adanya Undang-Undang Anti Deforestasi (EUDR) yang berlaku di Uni Eropa, menghambat ekspor produk Indonesia ke Benua Biru.

Dalam pertemuan tersebut, Sekabel berharap pemerintah dapat memudahkan akses ekspor produk kayu Indonesia ke Uni Eropa. Mereka berharap permasalahan ini dapat segera diatasi agar industri kayu di Indonesia dapat berkembang lebih baik.