Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa apresiasi atas kinerja Prabowo-Gibran meningkat, sementara Ganjar-Mahfud mengalami penurunan. Hasil survei ini juga menegaskan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran belum mencapai angka 50% plus satu, yang berarti mereka masih perlu bersaing dengan serius dalam pemilihan.
Selain itu, Indikator Politik Indonesia juga mencatat bahwa kesenjangan elektabilitas antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud masih dalam margin of error, sehingga situasi politik masih bisa berubah sewaktu-waktu.
Survei dari Populi Center dan Litbang Kompas juga menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran masih unggul dari dua paslon lainnya dalam hal elektabilitas. Dengan adanya peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran, terlihat adanya migrasi pemilih dari PDIP ke pasangan ini.
Sementara itu, survei dari ASI menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran juga unggul di Pulau Jawa dengan elektabilitas mencapai 34,2%. Temuan survei ini juga menunjukkan bahwa pasangan-pasangan capres-cawapres masih memiliki potensi besar untuk meraih suara di Pulau Jawa karena kompetisi masih sangat ketat.
Hasil survei dari Indikator Publik Nasional juga mengonfirmasi bahwa Prabowo-Gibran unggul jauh atas kedua pasangan capres-cawapres lainnya. Data dari Indikator Publik Nasional menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran telah mencapai angka 50,2%.
Dari hasil-hasil survei yang dirilis oleh berbagai lembaga survei tersebut, terlihat bahwa Prabowo-Gibran masih mendominasi elektabilitas. Meskipun demikian, situasi politik masih dinamis dan perlu diwaspadai karena elektabilitas dapat berubah sewaktu-waktu.