China Membangun Kembali Pangkalan Udara PD II dengan Marah

by -112 Views

Foto Pesawat Pengebom B-1B Angkatan Udara AS, Jet Tempur F-16 dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan bersatu membentuk formasi selama latihan. Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah Samudera Pasifik, Amerika Serikat (AS) menghidupkan kembali sebuah lapangan terbang AS yang ditinggalkan dan pernah menjadi kunci untuk menjatuhkan bom nuklir di Jepang.

Lapangan terbang yang hampir hilang dari sejarah karena perambahan hutan tersebut terletak di Pulau Tinian. Keputusan AS ini memicu kemarahan China.

Adapun, pengaruh Beijing yang semakin besar di Pasifiklah yang mendorong AS untuk menghidupkan kembali sejumlah landasan pacu yang terbengkalai di sebidang tanah seluas 100 km persegi yang membentuk Tinian, bagian dari wilayah Kepulauan Mariana Utara milik AS.

“Rehabilitasi lapangan terbang era Perang Dunia II telah memberikan Angkatan Udara Pasifik (PACAF) jalan yang dapat dilaksanakan dengan cepat untuk meningkatkan infrastruktur di wilayah tersebut,” kata seorang juru bicara pertahanan AS kepada AFP, dikutip oleh Nikkei Asia.

Meskipun pernyataan tersebut menyebutkan adanya rasa urgensi yang memungkinkan PACAF untuk meningkatkan ‘kemampuan perang dan memperbaiki pencegahan bersama Sekutu dan mitranya,” tetapi pernyataan tersebut tidak menyebutkan Tiongkok secara langsung.

Namun rencana Washington untuk membangun fasilitas “luas” di Tinian terjadi di tengah peralihan militer yang serius ke Pasifik dalam beberapa tahun terakhir – dan ketika Tiongkok membangun pangkalan barunya di wilayah tersebut, termasuk di perairan yang disengketakan, yakni Laut China Selatan.

“Tantangan paling komprehensif dan serius terhadap keamanan nasional AS adalah upaya koersif dan semakin agresif (Republik Rakyat Tiongkok) untuk mengubah kawasan Indo-Pasifik dan sistem internasional agar sesuai dengan kepentingan dan preferensi otoriternya,” ungkap dokumen stretagi pertahanan yang dirilis Departemen Pertahanan pada tahun 2022.

“Lapangan terbang militer tua Tinian memiliki landasan yang luas di bawah hutan lebat. Kami akan membersihkan hutan tersebut antara sekarang dan musim panas,” kata Jenderal Angkatan Udara Kenneth Wilsbach baru-baru ini kepada media Jepang Nikkei Asia.

Sementara itu, proyek militer untuk “pengembangan bahan bakar dan lapangan terbang” di bandara sipil terdekat di pulau itu juga sudah berjalan, menurut juru bicara PACAF.