Ketegangan China-Taiwan Meningkat! Tsai Ing Wen Balas Pidato Xi Jinping

by -118 Views

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan hubungan negaranya dengan China harus diputuskan berdasarkan kemauan rakyat dan perdamaian antara kedua negara harus didasarkan pada saling menghormati. Hal itu disampaikan Tsai untuk merespons pidato tahun baru pemimpin China Xi Jinping yang menyatakan penyatuan Tiongkok dan Taiwan tak bisa dihindari.

“Ini membutuhkan kemauan bersama rakyat Taiwan untuk mengambil keputusan. Bagaimanapun, kami adalah negara demokratis,” ujar Tsai dikutip dari Reuters, Senin (1/1/2023).

Tsai mengatakan Tiongkok harus menghormati hasil pemilu Taiwan yang akan diselenggarakan 13 Januari nanti. Dia mengatakan Taiwan dan China sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjaga perdamaian dan stabilitas antara dua negara.

Sebelumnya, Xi Jinping dalam pidato tahun barunya menyatakan bahwa penyatuan kembali antara Taiwan dengan China daratan tidak bisa dihindari. Pidato Xi di malam tahun baru 2024 memberikan tekanan yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Saat itu, Xi Jinping hanya menyatakan bahwa masyarakat kedua negara tersebut adalah anggota dari keluarga yang sama.

Pidato keras Xi Jinping di malam tahun baru ini dibarengi oleh meningkatnya tekanan militer China terhadap Taiwan yang akan segera melakukan pemilihan presiden dan parlemen awal tahun ini. Tiongkok dianggap menjadikan pemilu Taiwan sebagai pilihan antara perang dan perdamaian. Tiongkok juga telah menolak beberapa tawaran perundingan yang diajukan Tsai dan menganggap dirinya sebagai separatis.

Presiden Tsai selama masa kepemimpinannya telah memprioritaskan penguatan dan modernisasi pertahanan Taiwan, termasuk mendorong program kapal selam dalam negeri.

“Rumah setiap orang dikunci, bukan untuk memprovokasi tetangga sebelah tetapi untuk membuat diri Anda lebih aman. Hal yang sama berlaku untuk pintu-pintu negara. Rakyat Taiwan menginginkan perdamaian, namun kami menginginkan perdamaian yang bermartabat,” kata dia.

Pemerintah Taiwan berulang kali menuding Tiongkok terus mencoba ikut campur dalam pemilu, baik dengan menggunakan berita palsu atau tekanan militer atau perdagangan. Tsai meminta rakyatnya mewaspadai hal ini.

Setelah Tiongkok menuduh Taiwan menerapkan hambatan perdagangan dan mengakhiri sejumlah pemotongan tarif terhadap pulau tersebut, Tiongkok pada pekan lalu mengancam akan melakukan langkah-langkah ekonomi lebih lanjut.

Tsai mengatakan perusahaan Taiwan harus melihat secara global dan melakukan diversifikasi.

“Ini adalah jalan yang benar, daripada kembali mengandalkan Tiongkok, apalagi di pasar Tiongkok yang tidak stabil, terdapat risiko yang tidak dapat diprediksi,” ujarnya.”Kami selalu menyambut baik interaksi yang sehat dan teratur di seluruh selat, namun perdagangan dan pertukaran ekonomi tidak bisa menjadi alat politik,” kata Tsai melanjutkan.