Kepemimpinan Mayor Jenderal TNI (Purn) I Ketut Wirdhana

by -113 Views

Saya mengenal Pak Ketut Wirdana ketika beliau menjadi komandan Brigade saya. Beliau menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri 17/KOSTRAD dengan pangkat Kolonel. Beliau lulusan Akmil tahun 1966 dan mantan Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 502, salah satu batalyon terbaik TNI. Beliau dikenal sebagai orang lapangan.

Seperti komandan lapangan pada umumnya, beliau memiliki rasa percaya diri yang tinggi, santai, humoris, tidak terlalu protokoler, dan akrab dengan anak buah. Saya ingat suatu kali beliau berkunjung ke batalyon saya di Cilodong tepat pukul 12.00 siang. Kami berdiskusi di kantorku sampai waktu apel siang pukul 13.45 WIB tiba. Namun, ketika trompet apel siang berbunyi, tidak ada pasukan yang melaksanakan apel siang. Beliau kemudian bertanya mengapa kompi saya tidak melaksanakan apel siang.

Saya menjelaskan bahwa saya membebaskan apel siang kepada anak buah dengan pertimbangan bahwa mereka telah melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga, seperti latihan cross country, latihan taktik, dan latihan menembak. Saya ingin memberikan mereka waktu untuk mencuci, membersihkan senjata, dan istirahat. Namun, saya juga menekankan bahwa tepat pukul 15.50 WIB, pasukan saya akan melaksanakan kegiatan sore yang beragam.

Saya menjelaskan bahwa memberikan waktu tambahan kepada prajurit akan membuat mereka segar kembali, pulih stamina, dan semakin giat dalam menjalankan latihan. Dengan kebijakan ini, batalyon saya selalu unggul dalam setiap kejuaraan dan operasi.

Berdasarkan pengalaman saya, prajurit pasukan tempur tidak suka bertele-tele dan menginginkan efisiensi waktu dan tenaga. Oleh karena itu, saya lebih memilih untuk mengumpulkan mereka di tempat yang nyaman dan tidak memimpin upacara terlalu lama.

Pak Ketut akhirnya puas dengan penjelasan saya dan mendukung kebijakan saya sepenuhnya. Beliau adalah komandan yang bijaksana dan bersedia mendengar penjelasan serta mengayomi anak buahnya.

Meskipun banyak yang menjelek-jelekan saya, saya bersyukur selalu dilindungi oleh komandan-komandan yang baik, termasuk Pak Ketut.

Source link