Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

by -412 Views

Tono Suratman adalah junior saya yang lebih muda satu tahun. Kami sering menghabiskan waktu bersama. Meskipun memiliki perbedaan satu tahun, saya sangat akrab dengannya. Bisa dikatakan bahwa dia seperti adik kandung bagi saya. Saat kami masih bujangan, kami sering tinggal di rumah orang tua saya di Kebayoran Baru, di Jalan Kertanegara nomor 4. Saat itu, saya sebagai Danki dan dia sebagai Danton 1, kami akhirnya berangkat bersama ke Timor Timur. Dia ikut dengan Nanggala 28. Saya dengan nama sandi Kancil, dan dia memimpin peleton 1 dengan nama sandi Kancil Satu. Di situ, saya melihat bagaimana Pak Tono sebagai perwira lapangan.

Sejak masih muda, sejak menjadi taruna, Pak Tono sangat aktif dalam olahraga. Dia pernah menjadi anggota tim nasional anggar. Dia juga merupakan anggota tim renang AKMIL. Dia juga merupakan penembak yang hebat. Saat menjadi perwira muda di Kopassus, dia menonjol. Saat saya menjadi Wakil Komandan Den-81, saya menyarankan kepada Pak Luhut selaku Komandan Den-81 untuk mengangkat Pak Tono sebagai Komandan Pasukan Katak Den-81. Sejak saat itu, saya sering pergi dalam operasi bersama Pak Tono Suratman.

Dalam perjalanan kariernya, dia akhirnya menjadi komandan grup Parako di Kopassus. Dia juga menggantikan posisi saya sebagai Danpusdikpassus. Kemudian, dia juga memimpin satuan tugas Rajawali yang terdiri dari kompi-kompi terbaik dari semua Kodam. Kompi-kompi tersebut kami latih khusus dalam taktik-taktik antigerilya yang kami sebut dengan latihan pasukan pemburu. Setelah dilatih olehnya, satuan tugas Rajawali diturunkan di Timor Timur. Satgas ini sangat efektif. Rajawali pemburu inilah yang menjadi cikal bakal dari Batalyon Raider yang dibentuk oleh Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Yang ingin saya ceritakan mengenai penilaian beliau, saya katakan bahwa Pak Tono dalam perjalanan hidupnya selain menjadi atlet anggar, dia juga merupakan penembak yang jitu serta perenang yang hebat, sehingga dia memimpin Pasukan Katak di Detasemen 81. Jabatan beliau adalah komandan Tim Pasukan Katak. Latihannya dengan Kopaska Angkatan Laut. Selain itu, dia juga merupakan seorang penyelam dan penerjun freefall yang hebat.

Biasanya, seseorang yang jago freefall tidak pandai menyelam, atau sebagai penyelam tidak bagus dalam freefall. Namun, Pak Tono jago dalam freefall dan juga dalam menyelam sebagai Pasukan Katak. Pak Tono juga hebat dalam karate, sehingga saya katakan bahwa beliau merupakan Perwira Angkatan Darat yang termasuk bisa menjadi contoh dan idola bagi anak buah dan bagi generasi penerus.

Ketika saya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, saya bersama dengan tim bertekad untuk memperbaiki SMA Taruna Nusantara yang merupakan lembaga bentukan dan di bawah naungan Kementerian Pertahanan. SMA Taruna Nusantara tersebut dibentuk oleh Pak Benny Moerdani. Saya, sebagai perwira muda waktu itu Mayor, sempat ikut menyusun konsep awal dari SMA Taruna Nusantara untuk Pak Benny Moerdani.

Pada saat itu, saya mencari orang yang cocok untuk menjadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Saya bertanya, “Apakah Pak Tono Suratman bersedia untuk menjadi Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara?”

“Bersedia,” jawab Pak Tono.

Bayangkan, jiwa besar dan patriotisme dari orang ini. Ia sempat menjadi asisten pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Ia sempat menjadi Pangdam Kalimantan. Meskipun ia sudah pensiun, ia bersedia menjadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Ia menilai SMA Taruna Nusantara sebagai wadah penggemblengan kader-kader unggul untuk bangsa dan negara. Wadah penggemblengan calon-calon perwira tinggi yang unggul. Pak Tono adalah junior saya yang patut menjadi contoh dalam kepemimpinan oleh generasi penerus.

Bagi para perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka mampu menembak dengan baik dan melakukan bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-mayor-jenderal-tni-purn-suhartono-suratman/

Source link