Potensi Gabungan PKB dan PDI Perjuangan Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Pangandaran

by -403 Views

DAILYPANGANDARAN – Suasana menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Pangandaran semakin terasa. Peta koalisi di kota wisata ini mulai menghangat.

Isu terbaru, koalisi PKB dengan PDI Perjuangan mulai menghangat. Kedua partai yang memiliki ideologi berbeda itu mulai saling terbuka.

Seperti yang diketahui, PKB dan PDI Perjuangan menjadi salah satu partai yang saat ini sudah membuka penjaringan bakal calon bupati untuk Pilkada 2024. PDI Perjuangan telah menerima 8 orang yang mendaftar dan PKB baru saja menerima 1 orang pendaftar.

Partai yang dipimpin oleh Cak Imin ini pada Pileg 2024 hanya mampu menduduki 5 kursi di 4 Dapil yang ada di Kabupaten Pangandaran. Meskipun demikian, PKB tidak bisa mengusung Pasangan Calon Bupati sendiri.

Salah satu syarat untuk mendaftarkan Pasangan Calon Bupati Pangandaran minimal harus memiliki 8 kursi di DPRD Pangandaran. Oleh karena itu, PKB membuka pintu koalisi dengan partai manapun.

Ketua DPC PKB Pangandaran, Otang Tarlian, mengatakan terkait sinyal bergabung dengan PDI Perjuangan untuk Pilkada 2024 sudah mulai dilakukan penjajakan dan membangun komunikasi sejak jauh-jauh hari.

“Ikatan dengan PDI Perjuangan, juga dengan semua partai sudah mulai ada komunikasi,” kata Otang, Selasa (30/4/2024).

Ia menyatakan bahwa masih ada waktu, karena pemilihan tersebut baru akan dilaksanakan kurang lebih 6 bulan lagi. “Kita masih memiliki waktu hingga pendaftaran bulan Agustus nanti,” ujarnya.

Menurut Otang, PKB tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu partai atau satu wadah dalam menghadapi Pilkada, apalagi PKB membuka pendaftaran ini karena tidak cukup bisa mengusung calon sendiri untuk Pilkada 2024. “Kami harus berkoalisi,” kata dia.

Otang menegaskan bahwa kewajiban PKB adalah mendapatkan koalisi yang dapat membawa pasangan Calon Bupati dan Wakil Calon Bupati. “Memang terlihat ada arah menuju koalisi dengan PDI Perjuangan, namun dinamika ini masih sangat fleksibel dan masih ada waktu,” katanya.

Otang mengatakan bahwa karena Pilkada 2024 akan dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, peta koalisi akan memengaruhi dari tingkat provinsi hingga daerah. “Tentu ada juga dampak dari Pemilihan Presiden. Ini yang harus kita antisipasi,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan, Jeje Wiradinata, mengatakan bahwa terkait koalisi menjelang Pilkada 2024, pihaknya sangat terbuka dengan partai manapun. “Sejak awal penjaringan Pasangan Calon Bupati, PDI Perjuangan membuka ruang sebesar-besarnya untuk masyarakat,” ucap Jeje.

Terkait koalisi dengan partai lainnya, Jeje menyatakan bahwa dalam politik segala sesuatu dapat terjadi. “Dalam politik apapun mungkin terjadi, termasuk berkoalisi dengan partai manapun menjelang Pilkada. Meskipun kami bisa mengusung Pasangan Calon Bupati-Wakil Calon Bupati dari partai kami sendiri,” katanya.

Sumber link

Source link