BONTANG – Komitmen PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui inovasi sosial pemberdayaan masyarakat, kembali mendapat pengakuan Internasional melalui penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2024, dalam kategori Social Empowerment. Penghargaan ini diterima oleh Manajemen Pupuk Kaltim dari Enterprise Asia, di Ho Chi Minh Vietnam belum lama ini.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga meraih penghargaan ESG Champion of ASIA, dengan predikat Silver Emblem of Sustainability, setelah memperoleh penghargaan AREA untuk program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan secara konsisten selama enam tahun berturut-turut.
VP TJSL Pupuk Kaltim, Sugeng Suedi, menyatakan bahwa pencapaian ini berkat program inovatif Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA), yang dirancang untuk meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan dan mendorong ekonomi sirkular sektor pertanian dalam optimalisasi produksi komoditas dan kesejahteraan petani.
Program PKT BISA merupakan kelanjutan dari proyek Agro Solution yang dilakukan Pupuk Kaltim di Dusun Babadan Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan Jawa Timur. Masyarakat di lokasi tersebut menghadapi permasalahan serupa dengan petani lainnya terkait kesehatan tanah yang memengaruhi hasil produksi komoditas.
Melalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu petani meningkatkan daya dukung lahan dengan memanfaatkan kompos untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia berlebihan. Dengan demikian, petani dapat menerapkan pengelolaan lahan yang ramah lingkungan untuk maksimalkan potensi komoditas pertanian.
“Di Dusun Babadan, terdapat limbah peternakan yang tidak dimanfaatkan secara optimal, yakni limbah dari sapi dan kambing. Potensi ini menjadi fokus PKT BISA dengan mengubah limbah peternakan menjadi kompos menggunakan Bioaktivator produksi Pupuk Kaltim, yaitu Biodex,” ujar Sugeng, Kamis (4/7/2024).
Masyarakat Babadan dilatih untuk menghasilkan kompos dari limbah peternakan dengan pendampingan secara bertahap. Akhirnya, masyarakat mampu memproduksi kompos berkualitas tinggi untuk digunakan di lahan pertanian mereka sebagai nilai tambah.
Secara perlahan, kondisi lahan pertanian Dusun Babadan yang awalnya kurang produktif mulai berubah menjadi lebih baik. Luas lahan pertanian produktif mencapai 40 hektar dan ditanami komoditas utama seperti kacang tanah, padi, dan jagung dengan optimal.
“Perubahan ini juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga di sektor agrikultur. Potensi kompos pun dikembangkan melalui unit usaha masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Sugeng.
Awalnya hanya segelintir orang, usaha kompos di Dusun Babadan kini berkembang menjadi kelompok besar yang disebut “Babadan Makmur”. Ini terdiri dari beberapa kelompok seperti Koperasi Mandiri Lintas Generasi, Kelompok Pertanian Dusun Babadan, Kelompok Peternakan Muda Mandiri, Kelompok Perikanan Tirto Wening, Kelompok UMKM Ibu-Ibu Milenial, dan Kelompok Kompos Tabur Makmur.
Seluruh kelompok tersebut bekerjasama secara strategis, menghubungkan berbagai kegiatan untuk menciptakan rantai nilai berkesinambungan. Mereka menyadari bahwa kolaborasi yang kuat diperlukan untuk mencapai target optimal. Saat ini, anggota Babadan Makmur telah mencapai lebih dari 100 orang.
“Upaya ini tidak hanya mendukung petani tetapi juga berkontribusi pada perbaikan kualitas lahan dan tanaman, serta mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan,” ungkap Sugeng.
Pupuk Kaltim juga melibatkan karyawan untuk memberikan bimbingan tambahan kepada anggota Babadan Makmur, menjadikan usaha kompos lebih mandiri dan berdaya saing. Dengan demikian, potensi agrikultur di Babadan dapat mendorong swasembada pangan secara berkelanjutan, sebagai nilai tambah dalam ekonomi sirkular bidang pertanian.
“Pupuk Kaltim terus berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan ekonomi pemberdayaan. Kami juga mendorong pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Sugeng.
Penghargaan AREA 2024 menjadi motivasi bagi Pupuk Kaltim untuk terus mengembangkan program ini guna meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia melalui ekonomi sirkular. PKT BISA diharapkan menjadi contoh untuk diterapkan di lokasi lain sehingga lebih banyak masyarakat dapat merasakan manfaat dari program ini.
“Penghargaan ini adalah bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam kontribusi lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inisiatif berkesinambungan,” tutup Sugeng Suedi.(*))