CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -587 Views

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pendirian kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang difokuskan pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam sebuah briefing media CSIS yang bertajuk “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme terhadap struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih spesialis untuk menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti sebuah kementerian yang ditugaskan untuk mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, katanya, menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk memajukan sektor pengolahan hilir.

“Terdapat juga lembaga yang fokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, yang spesifik diawasi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah pada area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebutkan urusan luar negeri, dengan mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk memusatkan perhatian secara khusus pada masalah-masalah terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih fokus pada isu-isu kritis yang dianggap sangat penting,” demikian Yose.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden Jakarta pada hari Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Ia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan-hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kita sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah cenderung membuat segalanya lebih sulit daripada lebih mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya mendorong para menteri kita untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kita,” ujar Prabowo. (RR)

Source link